Kamis 02 Jul 2015 22:51 WIB
Reshuffle Kabinet

Jokowi Diminta Jangan Ragu untuk Reshuffle Kabinet

Red: M Akbar
Peneliti LIPI Siti Zuhro
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Peneliti LIPI Siti Zuhro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro, menyarankan agar Presiden Joko Widodo tidak bersikap ragu untuk mengocok ulang kabinet. Ia juga menyarankan momentum reshuffle kabinet itu bisa menjadi momentum bagi presiden untuk menjalankan visi dan misi pemerintah ke depan.

"Jangan lupa kalau menteri salah, yang kena getahnya itu RI-1. Pihak yang bertanggung jawab ke DPR itu juga RI-1. Lalu yang diimpeach itu presidennya, bukan, misalnya parpol, relawan, atau kelompok tertentu lainnya," kata Siti di Jakarta, Kamis (2/7).

Siti mengatakan, sekarang menjadi momentum tepat buat Jokowi untuk membangun sistem dan kembali kepada prinsip awal yang digaungkan. Diantaranya mereformasi birokrasi yang dibangun dengan kabinet efektif, ramping, tak transaksional, dan tanpa syarat.

Presiden Jokowi sebagai kepala negara dan pemerintahan, kata Siti, harus bernyali memegang teguh Pancasila dan Pilar Negara. ''Dalam konteks reshuffle kabinet maka presiden harus dapat memastikan susunannya dinaungi dan dilandasi Pancasila serta nilai-nilai itu.''

Dalam konteks menjaga harmoni, Siti juga menyarankan agar Jokowi bisa mengelola kekuatan politik yang ada, baik Koalisi Indonesia Hebat maupun Koalisi Merah Putih. Tentunya, kata dia, dengan membuat aturan yang tegas serta tanpa perlu menyakiti pihak lain.

Selanjutnya, Jokowi tinggal mencari sosok calon menteri yang pas, berintegritas, sehati, sejalan, loyal, dan bisa nyaman diajak bekerja sama dengan presiden.

"Yang memperkerjakan itu, yakni sang presiden sendiri. Tentunya harus nyaman bekerja dengan menterinya. Orang yang mbalelo dan tak membuat nyaman, tentu akan menjadi duri dalam daging," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement