Kamis 02 Jul 2015 17:13 WIB

PLN Bangun Akses Jalan di Waduk Jatigede

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hazliansyah
Waduk Jatigede
Foto: indoforum.org
Waduk Jatigede

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT PLN membangun akses jalan di kawasan pembangunan Waduk Jatigede-Sumedang. Hal tersebut untuk memperlancar pembangunan pembangkit listrik di kawasan tersebut pada September mendatang.

"Kawasan hutan juga kami sudah dapat izin renovasi dan lain-lain," ujar General Manager Unit Induk Pembangunan 6, Anang Yahmadi kepada wartawan, Kamis (2/6).

Terkait adanya permintaan dari masyarakat agar penggenangan waduk dibatalkan sebelum masalah sosial diselesaikan, Anang tidak bisa menjawab. Ia beralasan pihaknya hanya mengikuti pemerintah.

"Kami percaya pada pemerintah, kan sebelum membangun (waduk,red) sudah ada kajian dan studynya. Termasuk Jatigede, itu sudah di bahas," katanya.

Selama ini, kata dia, dalam pemanfaatan energi baru terbarukan seperti hidro atau memanfaatkan tenaga air memang selalu ada pro dan kontra. Padahal, pemanfaatan pembangkit listrik tenaga air memiliki dampak positif yang banyak.

"Tenaga air, minim polusi, bisa untuk pengairan sawah dan mengatasi banjir," katanya.

Provinsi Jabar, kata dia, memang memiliki energi baru terbarukan yang cukup potensial. Selain air, Jabar memiliki potensi geothermal atau panas bumi. Indonesia sendiri pada 2025 menargetkan bisa 23 persen memanfaatkan energi baru terbarukan ini.

"Tapi penggunaan panas bumi pun ada kelebihan dan kelemahannya. Panas bumi tak bisa buka tutup," katanya.

Selain itu, kata dia, untuk memanfaatkan panas bumi investasi yang dibutuhkan cukup tinggi. Untuk satu sumur, nilai investasi yang harus dikeluarkan mencapai 7 juta dolar AS.

"Selain itu, tak semua panas bumi bagus. Kadang sudah digali tak bisa dimanfaatkan," katanya.

Perlu diketahui, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede berkapasitas 2 x 55 MW ini akan mendukung program pemerintah menambah kapasitas pembangkit listrik dengan energi terbarukan. Total luas lahan PLTA Jatigede ini sekitar 147 Hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement