Kamis 02 Jul 2015 16:50 WIB

Relokasi Sinabung Diusulkan Sejauh Lima Kilometer

Rep: Halimatus Sa'diyah / Red: Angga Indrawan
 Pengendara melintas saat hujan abu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Brastagi, Karo, Sumatera Utara, Jumat (26/6).  (Antara/Irsan Mulyadi)
Pengendara melintas saat hujan abu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Brastagi, Karo, Sumatera Utara, Jumat (26/6). (Antara/Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas guna membahas bencana erupsi Gunung Sinabung dengan mengumpulkan sejumlah pejabat terkait, Kamis (2/7). Dalam rapat itu, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono mengusulkan agar warga Sinabung direlokasi sejauh lima kilometer dari titik bencana.

"Saya mengusulkan relokasi itu radius lima kilometer arah selatan, tenggara dan timur," katanya usai mengikuti rapat terbatas.

Pria yang akrab disapa Mbah Rono tersebut menambahkan, daerah yang jaraknya kurang dari radius lima kilometer harus dikosongkan karena berbahaya. Relokasi ini, kata dia, harus bersifat permanen karena aktivitas Gunung Sinabung diprediksi akan terus meningkat.

Surono mengaku telah membandingkan erupsi Sinabung dengan gunung-gunung berapi lain di seluruh dunia. Dia menyimpulkan erupsi Sinabung berpotensi terus membesar hingga lima sampai enam tahun ke depan.

"Kemungkinannya 93 persen," ujarnya.

Berbicara terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan, pihaknya segera mengevakuasi warga ke daerah yang lebih aman. Saat ini sudah ada 370 KK yang siap direlokasi ke Desa Siosar. 

Pemerintah, kata dia, juga tengah menyiapkan hunian sementara bagi warga yang lokasinya dekat dengan ladang mereka. "Jadi kalau meletus dia langsung masuk situ, kalau tidak meletus balik lagi. Itulah yang akan dibangun," ujar Syamsul.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement