Kamis 02 Jul 2015 15:16 WIB

Jokowi Beri Pekerjaan Rumah kepada Kepala BIN

Calon Kepala Badan Intelejen Nasional, Letjen TNI Purnawirawan Sutiyoso (kiri) bersama Ketua Komisi I Mahfud Sidik di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (30/6).  (Republika/ Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Calon Kepala Badan Intelejen Nasional, Letjen TNI Purnawirawan Sutiyoso (kiri) bersama Ketua Komisi I Mahfud Sidik di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (30/6). (Republika/ Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang telah menyelesaikan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi I DPR-RI, Selasa (30/6) lalu, dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/7).

Sutiyoso mengaku mendapat bekal dari Presiden Jokowi terkait jabatan baru yang akan diembannya sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Ia menyebutkan, Presiden memberinya beberapa tugas untuk membenahi BIN, baik menyangkut struktur organisasi, kualitas personel, maupun kelengkapan sarana dan prasarana.

“Presiden meminta saya untuk mencari tahu apakah struktur organisasi BIN telah cukup berfungsi dan sesuai dalam menjawab tantangan jaman mengingat tanggung jawab lembaga tersebut sangat luas,” kata Bang Yos.

Sutiyoso menjelaskan, permasalahan utama BIN sekarang adalah personel. Ia menilai jumlah personel BIN saat ini masih jauh dari ideal.

“Dibutuhkan sedikitnya 5.000 personel. Tapi yang ada sekarang cuma 1.975 personel atau masih kurang 3.000 orang,” ujarnya.

Menurut Sutiyoso, ia berencana memenuhi kebutuhan ideal itu secara bertahap. Tahap pertama adalah merekrut 1.000 personel dengan kualifikasi dari berbagai disiplin ilmu, yang terutama disiapkan untuk menghadapi Pilkada serentak pada 9 Desember 2015 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement