Kamis 02 Jul 2015 13:36 WIB

Warga Natuna Harap Hercules Tetap Layani Masyarakat

  Pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara mengangkut sejumlah penerjun saat acara peringatan HUT TNI AU ke-67 di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (9/4). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara mengangkut sejumlah penerjun saat acara peringatan HUT TNI AU ke-67 di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (9/4). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Warga Kabupaten Natuna Kepulauan Riau berharap pesawat Hercules milik TNI AU tetap bersedia melayani masyarakat yang hendak terbang ke pelosok negeri, setelah kecelakaan menimpa Hercules C-130 di Medan, Sumatra Utara, Selasa (30/6).

"Kami tetap berharap PAUM (Penerbangan Angkutan Udara Militer) tetap diperbolehkan melayani masyarakat. Kami justru berterima kasih kepada AURI (TNI AU) yang selalu menolong kami di daerah terpencil," kata tokoh pemuda Natuna, Fadilah melalui sambungan telepon di Batam, Kamis (2/7).

Kabupaten Natuna, dengan ratusan pulau kecil di sekitar Laut Cina Selatan amat sulit dijangkau oleh transportasi laut dan udara. Akibatnya, masyarakat tergantung kepada pesawat milik TNI AU sebagai alat transportasi.

Penerbangan komersil memang ada, namun sangat terbatas dengan harga tiket yang melambung dan memberatkan masyarakat. "Tiket pesawat komersil Rp 1,75 juta untuk penerbangan yang hanya 50 menit dari Batam ke Ranai," ucap dia.

Fadilah mengaku sudah beberapa kali menumpang pesawat Hercules. Dan tidak pernah takut untuk menaiki pesawat perang itu.

"Orang Jakarta tidak tahu itu, makanya mereka berpikir melarang warga sipil menumpang Hercules. Tapi, masyarakat Natuna terbantu oleh AURI. Kami di sini terkurung, pesawat sangat sulit," ujar Fadilah.

Hal senada dikatakan warga Natuna lainnya, Agus B. Menurut dia, warga Natuna sangat terbantu penerbangan Hercules.

"Bayangkanlah kami di Natuna ini, pulau-pulau kecil di tengah hamparan laut luas. Pesawat susah, hendak pergi pakai kapal pun gelombang tinggi. Anak-anak kami nak sekolah pergi ke kota yang jauh. Hendak gunakan apa kalau tidak minta tolong AU," ujar dia.

Ia berharap pemerintah bijak menanggapi keluhan masyarakat.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement