Rabu 01 Jul 2015 22:18 WIB

Indonesia Belajar dari Sri Lanka Turunkan Angka Kematian Ibu

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise (kanan).
Foto: Antara
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indonesia, Yohana Yembise mengaku ingin mempelajari cara Sri Lanka untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) melahirkan Tanah Air yang masih tinggi.

Ia mengakui jumlah AKI melahirkan di Indonesia masih tinggi. Saat ini AKI Indonesia mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Padahal, kata dia, pemerintah menargetkan AKI menjadi 102 per 100 ribu kelahiran hidup.

“Saya ingin belajar dari Sri Lanka karena negara itu tidak memperhatikan infrastrukturnya melainkan membangun sumber daya manusia (SDM). Termasuk kondisi anak dan ibu,” katanya saat temu media buka puasa bersama di rumah dinasnya, di Jakarta, Rabu (1/7) petang.

Menurut pejabat Sri Lanka yang bercerita pada Yohana, pemerintah setempat serius berupaya menurunkan AKI di wilayahnya sampai area terpencil. Ibu hamil di negara tersebut rutin diperiksa oleh petugas medis setempat. Kemudian, satu bulan sebelum si ibu melahirkan akan dirujuk ke rumah sakit (RS) yang lebih besar.

“Hasilnya, Sri Lanka berhasil menurunkan AKI ibu dan anak dalam dua tahun terakhir,” ujarnya.

Meski ia mengakui, jika formula Sri Lanka diterapkan di Inesia bukannya tanpa kendala. Ia menjelaskan, wilayah Indonesia cukup luas, dan bahkan ada yang dipisah oleh gunung. Sehingga, untuk menjangkau ibu hamil di wilayah terpelosok sedikit sulit. Namun, pihaknya menegaskan tidak menyerah dengan kondisi geografis demikian. Pihaknya berkomitmen untuk mengurangi AKI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement