REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) objektif dalam rencana merombak Kabinet Kerja. Wakil Sekertaris Fraksi Nasdem di DPR RI, Johnny G. Plate mengatakan, partainya akan meminta penjelasan presiden jika perombakan kabinet justru mendepak keluar menteri dari partainya.
Johnny menyarankan, agar presiden mengacu pada hasil kinerja menteri jika ingin membongkar pasang para pembantunya. Nasdem meyakinkan, menteri dari partainya, punya kinerja yang baik.
Diungkapkan Johnny, selama ini ada satu menteri dari Nasdem yang divonis publik pantas diganti, yakni, Menkopolhukam Tedjo. Tetapi, ia justru beranggapan Menteri Tedjo adalah menteri yang paling tak pantas diganti oleh presiden.
"Jika tolok ukurnya adalah kinerja, Menteri Tedjo adalah menteri yang paling tak pantas jika diganti, apalagi jika dicopot," katanya, Rabu (1/7).
Sebab, perjalanan satu tahun pemerintahan Jokowi, justru situasi keamanan dan politik dalam negeri tak menunjukkan kondisi yang berbahaya selama Tedjo menjadi menkopolhukam. Meskipun, Johnny mengakui, ada beberapa peristiwa yang membuat Tedjo dinilai publik pantas diganti.
Terutama terkait kisruh Polri dan KPK soal Komjen Budi Gunawan. Paling faktual ialah soal kisruh hukum parpol bersengketa, yakni dualisme di PPP dan Golkar dengan Menkumham Yasonna Laoly. Akan tetapi, dua kasus tersebut, dinilai Johnny sudah selesai dan berada di jalur penyelesaian yang benar.