REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Partai Golkar, Priyo Budi Santoso memperkirakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera melakukan reshuffle kabinet.
"Reshuffle kabinet itu adalah hak prerogatif presiden sehingga bisa kapan saja ia melakukannya. Saya menduga bisa saja reshuffle itu dilakukan setelah lebaran," katanya di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (7/1).
Menurutnya, dari sinyal-sinyal yang muncul seperti bahasa tubuh Presiden, dirinya menduga Presiden akan segera melakukan reshuffle kabinet. Jika Presiden Joko Widodo jadi melakukan reshuffle kabinet, kata Priyo, dirinya akan memantau apakah Presiden dapat merekrut figur-figur terbaik yang dapat membantu pemerintahan.
"Jika pada hari-hari ke depan ini Presiden jadi melakukan reshuffle kabinet mohon dimaklumi. Reshuffle Ini atas kehendak alam untuk menyelamatkan kabinet pada pemerintahannya," jelasnya.
Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014 ini menegaskan, Presiden Joko Widodo terpilih sebagai presiden karena diusung oleh partai politik pengusungnya dan dipilih oleh rakyat. Kalau Presiden melakukan konsultasi dengan ketua umum partai politik pengusungnya, kata dia, itu merupakan komunikasi politik yang harus terus dibangun.
"Saya melihat konsultasi yang dilakukan Presiden itu wajar sebagai masukan dari partai pengusung dan bukan menunjukkan Presiden tidak mandiri," katanya.
Kalau Presiden jadi melakukan reshuffle kabinet dan menempatkan politisi dari partai-partai anggota Koalisi Merah Putih (KMP) maka akan terjadi tradisi baru di eksekutif dan legislatif. Saat ini, kata dia, blok antara dua koalisi yakni KMP dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di DPR sudah semakin pudar.