Rabu 01 Jul 2015 12:33 WIB

Hanafi Rais: Jangan Lagi Terima Pesawat Bekas

Rep: agus raharjo/ Red: Taufik Rachman
 Polisi mengamankan lokasi jatuhnya pesawat Hercules C-130 TNI AU di Medan, Selasa (30/6). (EPA/Dedi Sahputra)
Polisi mengamankan lokasi jatuhnya pesawat Hercules C-130 TNI AU di Medan, Selasa (30/6). (EPA/Dedi Sahputra)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tragedi jatuhnya pesawat Hercules mendapat sorotan serius dari Komisi I DPR RI. Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hanafi Rais mengatakan tragedi pesawat Hercules ini jadi peringatan pada pemerintah.

Menurutnya, pemerintah sebaiknya tidak lagi menerima pesawat bekas."Ini peringatan sebaiknya tidak lagi menerima hibah pesawat dan membeli pesawat bekas," kata dia di kompleks parlemen senayan, Rabu (1/7).

Menurut Hanafi, pembelian pesawat bekas juga memiliki banyak kelemahan. Yaitu, tidak ada patokan harga yang jelas untuk harga pesawat bekas. Jika pemerintah masih beralasan untuk efisiensi, maka yang justru terjadi adalah harga yang diperoleh terlalu mahal. Hal itu dibandingkan dengan perawatan atau pandangan negara lain atas alutsista Indonesia.

"Jadi alternatifnya adalah beli pesawat baru dan tumbuhkan industri nasional," kata Hanafi.

Industri yang harus didorong ini adalah industri pesawat baik pesawat tempur atau pesawat penumpang. Sedangkan untuk membeli pesawat baru, dibutuhkan anggaran yang lebih besar di APBN.

Sebaiknya pemerintah mendorong Kementerian Keuangan untuk meningkatkan pembaruan alutsista. Saat ini DPR masih menunggu pengajuan dari pemerintah. Yang pasti, tiap tahun anggaran TNI selalu naik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement