Selasa 30 Jun 2015 21:18 WIB

Prostitusi di Bengkulu Masih Terus Beroperasi

Praktik prostitusi.   (ilustrasi)
Foto: EPA/Ennio Leanza
Praktik prostitusi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bengkulu, Jahin, mengatakan bahwa masih terjadi transaksi prostitusi yang beroperasi di Bengkulu walaupun pihaknya telah melakukan razia secara intensif.

"Mereka melakukannya dengan cara 'kucing-kucingan', ketika kami merazia, lokasi yang dilaporkan itu kosong, banyak barang bukti yang kami temukan di sana," kata dia, di Bengkulu Selasa (30/6).

Jahin mengungkapkan, lokasi yang dirazia tersebut telah dibongkar oleh pihaknya, tetapi pelaku masih tetap beroperasi, terutama pada saat luput dari pantauan personel Satpol PP setempat.

"Cukup banyak daerah yang kami awasi, dan lokasinya berjauhan, ketika dikejar ke daerah yang terindikasi itu, kami hanya menemukan kondom baru maupun bekas dan pakaian dalam, sepertinya sebelum kami sampai mereka langsung lari," kata dia lagi.

Dia menegaskan bahwa perbuatan yang meresahkan masyarakat tersebut, akan diperhatikan secara serius, sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku pihaknya tidak segan untuk menyeret pelaku ke pengadilan.

"Mereka yang kami temukan akan didata, dan diserahkan pembinaannya ke dinas sosial, tetapi jika kembali ditemukan bahkan tidak mengindahkan aturan, mereka bisa kena sanksi tindak pidana ringan," katanya pula.

Lokasi yang terindikasi masih menjadi tempat prostitusi yang masuk dalam pantauan pihaknya, yakni bekas lokalisasi Pulau Baai, sepanjang Jalan Jenggalu, Terminal Air Sebakul, serta di sekitar pasar tradisional Panorama Kota Bengkulu.

"Ada modusnya berupa warung minum, warung 'remang-remang' dan ada juga pijat refleksinya, kami secara intensif setiap hari melakukan pengawasan ke sejumlah lokasi yang terindikasi ini," ujarnya.

Berkaitan dugaan kebocoran informasi razia ke pelaku bisnis prostitusi itu, Jahin menekankan pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang memberikan bocoran informasi.

"Kami minta kepada masyarakat untuk tidak memberitahu rencana razia, jika melihat kedatangan kami. Namun jika ada dari pihak kami yang membocorkan, tentu akan ada sanksi berat bagi oknum tersebut," ujarnya lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement