Selasa 30 Jun 2015 19:45 WIB

Komisi I Dukung Bang Yos Jadi Kepala BIN

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
Calon Kepala Badan Intelejen Nasional, Letjen TNI Purnawirawan Sutiyoso menjalani uji kelayakan dan kepatutan Kepala BIN di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (30/6). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Calon Kepala Badan Intelejen Nasional, Letjen TNI Purnawirawan Sutiyoso menjalani uji kelayakan dan kepatutan Kepala BIN di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (30/6). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi I DPR sepakat menerima dan mendukung Letjen (Purn) Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Sepuluh fraksi yang duduk di Komisi I sepakat untuk mengajukan mantan gubernur DKI Jakarta itu sebagai Kepala BIN (KaBIN) setelah melalui proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) hari ini.

"Komisi I menerima dan mendukung Sutiyoso yang diajukan Jokowi sebagai calon Kepala BIN dan pertimbangan Komisi I ini akan segera dilaporkan ke pimpinan DPR untuk dibawa ke rapat paripurna terdekat untuk diputusakan sebagai keputusan DPR," kata Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq di ruang rapat Komisi I, Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/6).

Mahfudz mengatakan, dalam sesi pendalaman yang berlangsung selama sekitar empat jam tersebut, seluruh fraksi secara bulat menilai Sutiyoso layak menjadi KaBIN.

Meski begitu, Mahfudz mengatakan, ada beberapa fraksi yang memberi catatan, yakni Nasdem, PPP, PKS, Demokrat, Gerindra, Golkar, dan PDIP. Seperti catatan yang diberikan oleh PDIP.

"PDIP secara bulat menerima dan mendukung dengan catatan agar dalam menjalankan tugas, KaBIN tunduk dan mengacu ke UU dan sepenuhnya berorientasi kepada kepentingan negara bukan kepentingan kelompok," jelasnya.

Sementara itu, partai Golkar, lanjut Mahfudz, menerima dengan tiga catatan. Pertama, kata dia, yakni meningkatkan kerja sama dengan DPR dan kedua, memastikan presiden sebagai end user BIN untuk mempertimbangkan analisa dan rekomendasi BIN sebagai rekomendasi terakhir dan resmi.

"Ketiga, ingatkan KaBIN yang sebagai publik figur harus menyesuaikan gaya komunikasi ke publik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement