Rabu 01 Jul 2015 08:00 WIB

Hercules Jatuh, Wapres: Pesawat Sudah 50 Tahun

Rep: Dessy S Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
 Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan kobaran api akibat jatuhnya pesawat Hercules C-130 TNI AU di Medan, Selasa (30/6). (EPA/Dedi Sahputra)
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan kobaran api akibat jatuhnya pesawat Hercules C-130 TNI AU di Medan, Selasa (30/6). (EPA/Dedi Sahputra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Hercules C-130 dilaporkan telah jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera utara, Selasa (30/6) dan menyebabkan puluhan orang tewas. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, pesawat yang jatuh tersebut merupakan pesawat yang sudah cukup berumur.

"Memang ini pesawat tua, sudah 50 tahun, tapi ini mau di-retrofit," kata Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (30/6).

Ia menjelaskan, saat ini pemerintah hanya memiliki 20 pesawat Hercules. Pembelian pesawat tersebut, lanjutnya, dilakukan pada sekitar tahun 1950 an. "Tentara itu baru beli pesawat tahun 50-60, waktu zamannya Bung Karno dan zaman Jenderal Yusuf. Tahun 60 itu awal-awal Hercules," kata JK.

Lebih lanjut, JK mengatakan pemerintah pun akan memberikan santunan terhadap para korban warga sipil sesuai dengan aturan yang berlaku. Ia juga menyerahkan hasil penyelidikan jatuhnya pesawat pada penyelidik militer.

Menurut Wapres, berdasarkan laporan yang diterimanya, insiden jatuhnya pesawat Hercules tersebut disebabkan oleh permasalahan tehnis. "Ini kelihatannya karena teknis. Saya baca laporannya dia mau kembali," ucap Kalla.

Insiden jatuhnya pesawat militer ini tercatat sudah beberapa kali terjadi. Oleh karena itu, JK mengatakan pemerintah berencana untuk memperbaharui alutsista secara bertahap.

"Rencananya pemerintah memperbaharui alutsista kita secara bertahap. Kalau pesawat angkut baru beli pesawat CN 29 berapa itu," kata Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement