Selasa 30 Jun 2015 16:34 WIB

Emil Groundbreaking Apartemen Rancacili

Rep: c01/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melakukan groundbreaking apartemen rakyat di Rancacili. Apartemen tersebut merupakan satu dari 15 program apartemen rakyat yang dicanangkan Pemerintah Kota Bandung.

“Ada tiga tipe apartemen rakyat. Yang ini tipe B,” kata Emil panggilan Ridwan Kamil di lokasi groundbreaking Apartemen Rakyat Rancacili, Selasa (30/6).

Emil mengatakan, apartemen tipe A merupakan apartemen yang pembangunannya dilakukan di tanah milik pemerintah kota dengan developer dari pihak swasta. Sedangkan apartemen tipe B merupakan apartemen yang dibangun di tanah milik pemerintah kota dengan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)  periode 2014-2015 sebesar Rp 20 miliar. Untuk tipe C, apartemen dibangun du tanah milik swasta dengan biaya pembangunan dari swasta.

Dikatakan Emil, setiap tipe apartemen memiliki skema yang berbeda, baik regulasi maupun yang  mengatur. Regulasi itu, mengatur bahwa penghuni yang diperbolehkan menempati apartemen rakyat hanya masyarakat menengah bawah.

“Saat ini tinggal pemerintah kota yang melakukan inovasi untyuk mempercepat proses pembangunan  apartemen rakyat lainnya,” katanya.

Terkait proses pendaftaran untuk penghunian dan kemilikan, Emil mengatakan, akan segera mengumumkan secepatnya. Dengan begitu, kata dia, prosesnya menjadi lebih //fair// dan tidak ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan.

Selain diperuntukkan bagi masyarakat menengah bawah, wali kota juga mengatakan, ada kelompok masyarakat yang juga drioritaskan untuk menempati apartemen rakyat, seperti guru, guru honorer dan PNS. “Dengan proporsi yang proporsional,” ujarnya.

Emil mengatakan, bila jumlah pendaftar lebih banyak dibandingkan pemohon, maka akan dilakukan pengundian. Hal ini, kata dia, untuk menghindari adanya kecurangan. Untuk itu, dirinya akan turun langsung untuk mengatur skema pengundian agar adil dan terhindar dari manipulasi. “Setiap penghuni akan dikenakan cicilan sebesar Rp 400 ribu per bulan,” katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement