Selasa 30 Jun 2015 15:09 WIB

Makassar Tuan Rumah Pertemuan Wali Kota se-ASEAN

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Salah satu sudut Kota Makassar.
Foto: Antara
Salah satu sudut Kota Makassar.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Indonesia kembali terpilih sebagai tuan rumah pertemuan Asean Mayor Forum (AFM) atau Wali Kota se-asia tenggara. Kali ini kota Makassar ditunjuk untuk menggelar acara yang diselenggarakan 8-10 September mendatang.

Sekertaris Jendral United Cities and Local Goverment Asia Pasific (UCLG ASPAC) Bernadia Irawati Tjandradewi mengatakan, pertemuan walikota se-Asean ini pernah diselenggarakan pada tahun 2011 di Surabaya.

Sayang gaung kegiatan yang rencananya bakal digelar dua tahun sekali gagal terealisasi. Untuk itu, pihaknya kembali ingin menyelenggarakan kegiatan ini untuk mempertemukan semua pemerintah daerah di setiap negara Asean guna menjalin berbagai bentuk kerja sama.

Surabaya sebenarnya menawarkan kembali menjadi tuan rumah. Namun dengan letak yang stategis dan perkembangan kota yang cukup signifikan membuat Makassar menjadi kawasan yang cocok menggelar acara ini.

Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota se-Asean akan disuguhkan diskusi mengenai segala persiapan untuk mengahadapi masyarakat ekonomi asean (MEA).

Pasalnya sejauh ini isu MEA hanya dimengerti oleh pemerintah pusat semata. Padahal implementasi MEA jelas akan berpengaruh pada perekonomian di daerah seperti provinsi dan Kabupaten/Kota.

"Sejauh ini suara dari daerah sangat kurang didengar oleh foum dunia seperti ASEAN atau PBB. Maka dengan pertemuan nanti saya harap aspirasi dari daerah seperti Walikota bisa didengar oleh ASEAN," ujar Bernadia, Selasa (30/6).

Selain mempertemukan sekitar 150 Wali Kota dari seluruh Asean, dalam kegiatan ini juga bakal digelar expo yang dihadiri pengusaha juga produk unggulan dari masing-masing daerah. Sehingga setiap Wali Kota dan pengusaha yang hadir bisa langsung bertukar pikiran dan melakukan kerjasama ekonomi untuk menunjang pasar bebas Asean.

Kasubdit Kerjasama SDM dan Yayasan Asean Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Catur Hadianto menjelaskan,  akhir 2015 ini Indonesia telah sepakat untuk membuka gerbang MEA. Dengan terbukanya akses antar negara Asean, maka semua barang, jasa, dan sumber daya manusia akan mudah hilir mudik dari satu negara ke negara lain.

Untuk itu keberadaan forum Wali Kota Asean ini, diharap mampu menghasilkan dampak positif untuk tiga pilar, yaitu politik, ekonomi dan sosial budaya.

"Intinya kita harus siap menghadapi pasar bebas, dan inisiatif ini dipastikan akan membuat Indonesia mampu bersaing dalam geliat pasar bebas," ujar Catur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement