Senin 29 Jun 2015 02:15 WIB

Warga Kecamatan Kayangan Kesulitan Air Bersih

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga kesulitan air bersih
Foto: Antara
Warga kesulitan air bersih

REPUBLIKA.CO.ID,  TANJUNG -- Musim kemarau pada sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai berdampak. Salah satunya, masyarakat di Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara yang mulai kesulitan memperoleh air bersih.

Kondisi tersebut sudah berlangsung lama, namun belum ada solusi memecahkan masalah tersebut dari pemerintah daerah.

“Keadaan masyarakat di wilayah Kayangan bila memasuki kemarau pasti alami kekeringan dan sulit mendapat air bersih. Debit air dari mata air yang ada juga berkurang dan sangat memprihatinkan,” ujar Karyadi, Tokoh Pemuda Desa Sesait, Lombok Utara, Ahad (28/6).

Ia menilai penyebab sulitnya mendapatkan air karena adanya penggundulan hutan di sekitar atas sumber air terjun Sekeper, Desa Santong. Selain itu, aliran air dari sumber air tersebut hanya sedikit yang melewati wilayah Desa Sesait, Kayangan.

Menurutnya, dalam kondisi musim hujan pun, aliran air dari sumber air terjun Sekeper hanya sedikit melewati wilayah Desa Sesait, Kayangan. Dirinya mengaku daya dukung infrastruktur pun menjadi masalah, dimana tidak ada irigasi yang mendukung aliran air tersebut untuk menuju lahan pertanian. Serta daya dukung untuk memenuhi kebutuhan air bersih.          

Karyadi berharap ada upaya pemda menyelesaikan permasalahan sulitnya memperoleh air bersih di wilayahnya. Dirinya mendorong agar ada semacam waduk atau bendungan kecil sehingga diharapkan air terhimpun dan bisa sampai ke Kayangan.

“Kita pernah usulkan ke Kabupaten namun tidak ada respon. Alasannya, keinginan membuat bendungan itu wilayah kerja pemprov atau bahkan nasional,” ungkapnya.

Menurutnya, dampak yang diakibatkan membuat sawah-sawah baru di bagian bawah Kayangan tidak teraliri air dan banyak yang gagal panen. Bahkan,kondisi sekarang ini lebih parah. Dimana, masyarakat saling berebut mendapatkan air bersih tiap musim kering terjadi.

Rusyadi, Ketua Pengelola Air Bersih Desa Sesait menambahkan sumber air di Dusun Waker, Santong hanya bisa memenuhi kebutuhan 4 dusun dari total 7 dusun yang ada. Kondisi tersebut diperparah dengan infrastruktur semisal paralon yang sudah lama rusak belum diganti.

“Kebutuhan air bersih di tujuh dusun mencapai 2000 orang jiwa. Namun, kondisi infrastruktur seperti paralon yang rusak dan penampung yang minim menjad permasalahan ketersediaan air bersih,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement