Ahad 28 Jun 2015 05:09 WIB

Bantul Siapkan Piket Pantau BBM Selama Lebaran

Petugas memeriksa kapasitas tangki BBM di terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta, Rabu (15/4). (Prayogi/Republika).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas memeriksa kapasitas tangki BBM di terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta, Rabu (15/4). (Prayogi/Republika).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL --  Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan petugas piket untuk memantau kondisi bahan bakar minyak di stasiun pengisian bahan bakar umum selama Lebaran 2015.

"Kami ada petugas piket 24 jam untuk memantau misalnya ada kelangkaan BBM atau kekosongan stok di SPBU agar bisa langsung menyampaikan ke pihak terkait," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Bantul, Sulistyanto di Bantul, Sabtu (27/6).

Menurut dia, piket untuk memantau kondisi BBM di SPBU perlu disiapkan selama Lebaran, mengingat selama libur hari raya tersebut permintaan BBM di SPBU akan meningkat terutama di jalur mudik maupun jalur wisata.

Ia mengatakan, beberapa SPBU di Bantul yang diperkirakan terjadi peningkatkan permintaan di antaranya di Jalan Parangtritis, Jalan Bantul, Jalan Imogiri serta jalur mudik Jalan Wates Sedayu dan Jalan Wonosari Piyungan.

"Jadi, setiap hari ada dua orang yang bertugas pada malam hari, secara teknis kesiapan BBM menghadapi Lebaran juga akan kami tindaklanjuti dengan rapat koordinasi dengan pihak terkait," katanya.

Sementara itu, terkait dengan kesiapan stok BBM selama Lebaran, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan SPBU dan perwakilan Pertamina, harapannya agar tidak ada permasalahan terkait distribusi BBM tersebut.

"Kami juga meminta data dari tiap-tiap SPBU berapa serapan BBM sampai akhir Mei, kemudian kesiapan masing-masing sejak H-10 Lebaran bagaimana, apakah ada alokasi khusus dari Pertamina," katanya.

Sulistyanto mengatakan, kuota BBM bersubsidi jenis solar untuk Bantul pada 2015 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya (2014) sebanyak 28 ribu kiloliter menjadi sekitar 34 ribu kiloliter. Namun demikian, kata dia, untuk BBM jenis premium maupun pertamax tidak ada kuota, namun disiapkan dengan jumlah tidak terbatas, mengingat jenis BBM ini sudah tidak mendapat subsidi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement