REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM --Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan melakukan tes urie terhadap pengemudi angkutan Lebaran di daerah itu. Tes urine akan dimulai H-7 Idul Fitri 1436 Hijriah.
"Tes urine bagi pengemudi bus ini sebagai langkah antisipasi adanya sopir bus yang mengonsumsi narkoba," kata Kepala Bidang Operasi Pengendalian dan Rekayasa Lalu Lintas Dihubkominfo Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Sabtu (27/6).
Menurut dia, tes urine ini dijadwalkan mulai H-7 lebaran hingga puncak arus mudik. Jadwal itu ditetapkan sesuai dengan kodisi arus mudik di Terminal Mandalika yang diprediksi mulai ramai pada H-7.
Ia mengatakan, dalam tes urine pihaknya bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram. Kegiatan tes urine dilakukan di pos narkoba yang telah dibentuk oleh BNNK Mataram pada lingkungan Terminal Mandalika. Tujuannya untuk melakukan pendeteksian secara dini terhadap penggunaan narkoba di kalangan sopir. "Sebab hal itu bisa membahayakan keselamatan dan jiwa penumpang yang mereka angkut," katanya.
Kendati, lanjutnya, selama ini dalam tes urine yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada sopir yang positif pengguna norkoba. "Namun demikian, tes urine harus tetap kami lakukan demi memberikan kepastian keamanan bagi pemudik," katanya.
Menurut dia, tes urine dilakukan sebelum para sopir membawa armada atarkota dalam provinsi (AKDP) maupun antarkota antarprovinsi (AKAP) melakukan perjalanan. Dalam melakukan tes urine itu, BNN biasanya bekerja sama dengan perusahaan otobus dan petugas di Terminal Mandalika, agar tim BNN mengetahui seberapa banyak sopir yang akan melakukan perjalanan.
"Dengan demikian, sebelum berangkat para sopir terlebih dahulu melakukan tes urine, jika tidak mereka tidak diperbolehkan melakukan perjalanan," katanya.