REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PAN Yandri Susanto mempertanyakan peran Jokowi dalam mengoordinir menteri Kabinet Kerja. Menurut Yandri, silang pendapat yang terjadi antar menteri menunjukkan adanya koordinasi yang lemah.
"Gimana leadership Jokowi? Jangan semata salahkan menteri-menterinya. Jangan-jangan ini menteri Jokowi lebih patuh pada Ketua Umum parpolnya dibanding sama Jokowi," kata Yandri dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6).
Anggota Komisi II DPR itu mengatakan, Jokowi seharusnya dapat lebih berperan dalam mengoordinir para menterinya. Jika benar akan melakukan perombakan kabinet, Yandri berharap Jokowi dapat memilih menteri yang lebih baik dan tentunya lebih patuh padanya, bukan pada parpol si menteri. Ia pun berharap, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dapat terlepas dari tekanan parpol pengusungnya, khususnya dalam hal bagi-bagi jatah kursi.
"Jokowi tidak perlu lihat latar belakang parpolnya, dia parpol mana. Tunjuk orang yang bisa bekerja dan patuh pada presiden. Itu yang penting. Pilih kader terbaik bangsa," ujarnya.
Seperti diketahui, isu perombakan sejumlah menteri dalam Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) terus memanas. Jokowi pun telah memerintahkan seluruh menterinya untuk membuat laporan pencapaian kinerja selama enam bulan terakhir serta rencana kerja untuk enam bulan ke depan. Hasil laporan tersebut menjadi rujukan dalam mengukur kinerja para menteri.
Selain rapor, Jokowi juga menerima masukan dari Kantor Staf Presiden mengenai kemajuan program setiap kementerian. Melalui pertimbangan tersebut, Jokowi mengaku sudah memiliki penilaian terhadap para menterinya, yakni ada yang berwarna merah, kuning dan hijau.