Jumat 26 Jun 2015 21:15 WIB

BPBD: Sebagian Berastagi Tertutup Debu Erupsi Sinabung

Pengendara sepeda motor melintas saat hujan abu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Brastagi, Karo, Sumatera Utara, Jumat (26/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Pengendara sepeda motor melintas saat hujan abu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Brastagi, Karo, Sumatera Utara, Jumat (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Debu vulkanik akibat erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, masih terus kelihatan beterbangan dengan kencang dan menutupi sebahagian Kota Berastagi, Jumat (26/6).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Subur Tambun dihuhungi dari Medan, Jumat (26/6), mengatakan selama dua hari ini berturut-turut lokasi objek wisata terkenal tersebut masih kelihatan tertutup debu vulkanik erupsi Sinabung.

Debu yang menutupi daerah tersebut, menurut dia, cukup tebal dan dikhawatirkan dapat mengganggu jarak pandang bagi warga yang berada di jalan raya, serta mereka mengendarai kendaraan sepeda motor maupun mobil.

"Memang jarak pandang sampai saat ini, belum mengganggu bagi masyarakat yang melaksanakan aktivitas di luar rumah dan masih biasa-biasa saja," ujarnya.

Subur menyebutkan, debu vulkanik yang menyelimuti lokasi perkantoran, rumah-rumah penduduk, kompleks pertokoan dan kendaraan warga itu, telah dilakukan penyemprotan dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Karo.

Namun, belum bisa juga mengatasi atau mengurangi debu vulkanik yang cukup tebal itu.

Bahkan, sebahagian daerah di Kecamatan Berastagi itu, justru mengalami becek akibat ditimbulkan dari debu vulkanik tersebut.

"Kota Berastagi kelihatan becek, dan pengendara kendaraan harus hati-hati, karena jalan sebahagian licin karena berlumpur," ucap Kepala BPBD.

Gunung Sinabung, pada Jumat (26/6) mengalami asap putih tebal tinggi 100 meter. Terjadi 2 kali awan panas guguran sejauh 2.000-3.500 meter ke sektor Tenggara-Timur.

Sejauh 3.000 meter ke sektor Selatan, tinggi kolom abu 200-2.500 meter. Teramati guguran lava pijar dari puncak sejauh 500 meter ke Tenggara-Timur.

Jumlah pengungsi erupsi Sinabung, saat ini tercatat sebanyak 10.606 jiwa atau 3.121 kepala keluarga dan mereka itu ditempatkan di 10 titik penampungan.

Ke-10 lokasi tersebut, yakni Jambur Lau Buah Batu, Paroki Gereja Katolik Kabanjahe, dan Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe.

Kemudian, Gedung Serbaguna GBKP Kabanjahe, Jambur Sempajaya, Gudang Jeruk Surbakti, Jambur Tongkoh, Jambur Korpri, Jambur Tanjung Mbelang dan GPDI Ndokum.

Data yang diperoleh penduduk yang telah diungsikan itu berasal dari 11 desa, yakni Desa Gurukinayan, Tiga Pancur, Pintu Besi, Sukanalu, Berastepu, Desa Jaraya, Desa Kutatengah, Desa Sigarang garang, Desa Mardingding, Desa Kutagugung dan Desa Kutarayat.

Seluruh warga yang berada di radius tujuh kilometer dari kawah kaki Gunung Sinabung harus diungsikan ke tempat yang lebih aman, karena luncuran awan panas yang sangat berbahaya itu melintas di desa mereka.

Sebelumnya, PVMBG sejak 2 Juni 2015 pukul 23.00 WIB mengeluarkan pengumuman bahwa status Gunung Sinabung naik dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement