REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Polresta Bekasi Kota Kombes Pol Daniel Tifaona belum dapat memastikan adanya keterlibatan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) dalam kasus perampokan berantai di sejumlah minimarket di wilayah setempat.
"Kita belum bisa pastikan apakah kejadian perampokan minimarket ini berkaitan dengan kelompok ISIS atau tidak. Masih kita telusuri," katanya di Bekasi, Jumat (26/6).
Daniel mengakui bahwa di wilayahnya sempat muncul kegiatan deklarasi ISIS di salah satu kawasan di Bekasi Selatan pada akhir 2014 lalu.
"Memang pernah ada deklarasi ISIS di Bekasi, tapi apakah ada kaitannya perampokan minimarket ini dengan ISIS kita tidak tahu," katanya.
Dikatakan Daniel, kegiatan deklarasi kelompok ISIS di Kota Bekasi tidak bisa dikategorikan sebagai tindakan kriminal.
Kepolisian masih kesulitan menindak terhadap orang yang baru sebatas termakan faham ISIS.
Untuk itu upaya persuasif dan penyadaran masyarakat akan terus dilakukan agar tidak ada warga yang termakan rayuan bergabung dengan ISIS.
"Kalau hanya deklarasi tidak bisa, kecuali mereka sudah menimbulkan kegiatan-kegiatan yang merugikan masyarakat," katanya.
Sebelumnya diberitakan sebanyak delapan minimarket yang tersebar di Kecamatan Jatiasih, Pondokgede, Jatisampurna, dan Bekasi Timur, dirampok komplotan yang diduga sama.
Peristiwa tersebut berlangsung secara berantai dalam waktu yang berdekatan dari lokasi kejadian satu dengan yang lainnya.
Kerugian materi akibat kejadian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.