REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Makassar mulai melakukan kegiatan pasar murah. Untuk pertama kali, pasar murah dilaksanakan di Lapang Griya Puspita tepat di depan Masjid Nahdatul Ummah Kelurahan Borong Kecamatan Manggala. Pasar murah ini pun melibatkan puluhan keluarga kurang mampu di sekitar lapangan tersebut.
Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, pasar murah ini berawal dari hasil rapat dengan Gubernur beberapa waktu lalu. Dari pertemuan tersebut setiap Kab/Kota diminta untuk membuat pasar murah guna masyarakat kurang mampu. Untuk pasar murah kali ini, meski diadakan di dekat perumahan, bukan berarti masyarakat mampu bisa memborong barang jualan. Pasalnya masyarakat di dekat perumahan yang mempunyai kupon belanja menjadi prioritas distributor dalam menjual makanan.
"Kita sudah mendapat dan membagikan kupon terlebih dahulu untuk masyarakat membutuhkan. Sehingga mereka nanti dengan mudah bisa menukarkan kupon tersebut," ujar Ramdhan, Jumat (26/6).
Pemkot Makassar akan membagikan 1.000 kupon kepada masyarakat kurang mampu untuk berbelanja di pasar murah. Kupon ini seharga Rp 15 ribu. Setiap kepala keluarga akan mendapatkan masing-masing dua kupon. Selain diberikan kupon pembelian, masyarakat pun bisa membeli barang dengan harga murah ketimbang membeli di pasar atau di supermarket.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ismail Tallu Rahim menjelaskan, selain kupon belanja, distibutor yang turut serta dalam pasar murah akan memberikan diskon dalam setiap barang 30-40 persen. Pasar murah ini pun selanjutnya akan dilakukan di empat tempat selama bulan ramadhan 1436 H. Namun untuk lokasi sendiri pemkot makassar masih mencari daerah yang benar-benar membutuhkan.
Dalam pasar murah ini berbagai produk makanan seperti kue, telur, minuman, beras, minyak goreng, terigu, sirup dan mie instan dijajakan setiap distributor. Ilham salah satu penjual dari Hypermart mengatakan pihaknya mencoba memberikan penawaran terbaik untuk masyarakat. Dalam satu paket yang berisi telur satu rak, gula 1Kg, minyak 2 liter, sirup 1 botol, dan terigu 2kg ditawarkan dengan harga Rp 100 ribu. "Kalau biasa paket seperti ini dijual mencapai Rp 130 ribu," ujar Ilham.
Selain distributor dari supermarket, Pemkot Makassar juga mendatangkan Bulog Sub Divre Makassar untuk menjual barang-barang seperti telur, minyak, beras, sirup, gula dan bawang mereka. Dalam satu mobil box, Sub Divre membawa pasokan beras 700 Kg, telur 33 rak, gula 40 kg, bawang merah 50 kg serta minyak 48 botol/liter.