REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Letjen (Purn) TNI Sutiyoso mengaku tidak khawatir masalah Kerusuhan 27 Juli 1996 atau Kuda Tuli menghambatnya sebagai Kepala Badan Intelijen Negara, karena petinggi politik sudah mengerti persoalan itu, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Gampang lah jawabnya. Masalah itu sudah selesai. Banyak yang tidak tahu di bawah, di atas itu sudah tahu, lihat saja ibu Megawati sudah mengerti masalahnya," jelas Sutiyoso seusai menghadiri acara deklarasi Relawan Jokowi mendukung Sutiyoso sebagai Kepala BIN di Jakarta, Kamis malam.
Sutiyoso mengakui memang banyak pendapat orang yang menghubungkan sosoknya dengan peristiwa Kuda Tuli tersebut. Namun dirinya tidak pernah mengkhawatirkan hal tersebut.
"Itu kan pendapat seseorang, santai saja. Tidak perlu saya khawatirkan. Waktu sebagai gubernur begitu juga (tidak khawatir)," ujar pria yang akrab disapa Bang Yos itu.
Sutiyoso menyatakan dirinya akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai Kepala BIN Selasa (30/6) pekan depan di DPR RI. Dia meyakini kalangan anggota dewan akan mendukungnya.
"Aku yakin mereka (DPR) mendukung," ujarnya.
Sementara itu apabila telah dilantik sebagai Kepala BIN, Sutiyoso berjanji akan loyal kepada bangsa dan negara dalam menjalankan tugsnya.
Mantan Gubernur DKI itu juga berjanji memperbaiki teknologi intelijen nasional agar Indonesia tidak lagi mengalami penyadapan.