Kamis 25 Jun 2015 19:38 WIB

Nyeberang Laut Bakal Diterapkan Tarif Siang-Malam

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Arus Mudik di Pelabuhan Gilimanuk Bali
Foto: Antara
Arus Mudik di Pelabuhan Gilimanuk Bali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap musim arus mudik, penumpukan penumpang di pelabuhan kerap terjadi pada malam hari. Sedangkan pada siang hari, antrian di pelabuhan bisa dikatakan sangat lengang.

Kondisi ini terus terjadi hingga arus mudik tahun lalu, oleh karena itu, pada arus mudik 2015, PT Angkutan Sungai, Danau dan Pelabuhan (ASDP) Indonesia Ferry melakukan sebuah terobosan. Direktur Utama PT ASDP Danang Baskoro mengatakan, terobosan itu dilakukan melalui penerapan perbedaan tarif penyeberangan.

“Siang murah, malam mahal,” katanya saat menghadiri buka bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara beserta para direktur BUMN di rumah dinas Menteri BUMN, Sabtu (20/6). Dengan begitu, diharpkan penumpukan antrian pada malam hari dapat terurai.

Ia mengatakan, terobosan itu akan diterapkan pada dua pelabuhan penyebarangan terpadat yakni pelabuhan Merak Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. “Ini adalah terobosan yang pertama kali dilakukan,” ujar dia.

Dengan adanya terobosan ini, tarif penyeberangan Merak-Bakauheni untuk motor pada siang hari adalah sebesar Rp 40 ribu rupiah per motor. Pada malam harinya, tarif akan dinaikan hingga dua kali lipat menjadi Rp 80 ribu per motor.

Sedangkan untuk mobil, tarif penyeberangan pada malam hari adalah sebesar Rp 800 ribu per mobil. Pada penyeberangan siang hari, tarif nya hanya sebesar Rp 400 ribu per mobil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement