Kamis 25 Jun 2015 06:40 WIB

Hidupkan Skuadron 100, TNI AL Butuh 11 Helikopter Antikapal Selam

Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi di base ops Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (20/4). (ANTARA/Zabur Karuru)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi di base ops Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (20/4). (ANTARA/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) masih menunggu sebelas helikopter antikapal selam untuk membangkitkan kembali skuadron 100.

"Pesawatnya kan belum ada, tapi secara organisasi kami sudah kaji karena itu kan tinggal hidupkan kembali," ujar Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi.

Ade melanjutkan, rencananya helikopter yang akan dipilih untuk skuadron 100 berjenis Sea Panther. Namun, ia tidak bisa menjawab berapa lama waktu pengadaannya. "Tergantung kemampuan dari manukfaktur. Normalnya, ya mungkin setahun tiga," paparnya.

Ia menjelaskan helikopter AKS itu sebagai perpanjangan kapal perang. Ia menerangkan TNI AL punya peluru kendali jarak jangkaunya mencapai 60 mm dan 80 mm.

"Itu bisa dilaksanakan oleh helikopter yang memiliki kemampuan radar OTH (over the horizon) agar peluru rudal kita yang jauh-jauh ini punya alat bantu untuk deteksi. Kalau radar kan terbatas dengan cakrawala," jelasnya.

Mantan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur pada 2011 ini menerangkan program pengadaan sudah sesuai dengan Renstra TNI. Jumlah pengadaannya pun juga sesuai dengan kebutuhan kapal yang punya heli deck.

"Isinya itu kan nanti helikopter AKS (antikapal selam) kelengkapannya. Hanya dulu kan itu pengadaannya nggak skaligus. Sekarang kan kapal-kapal sudah pada datang," jelasnya.

Ade menjelaskan kapal kelas Sigma sebanyak empat kapal dan KRI jenis Multi Role Light Frigate ada tiga kapal tidak mempunyai helikopter. Untuk dia on board selalu di atas kapal.

"Dengan kami lengkapi 11, mudah-mudahan kapal itu lengkap dan fungsi realisasinya sama dengan fungsi realisasi fungsi dari kapal itu," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, TNI akan kembali menghidupkan skuadron 100, yang pernah disegani di era tahun 1960. Kecemerlangan pasukan ini kemudian meredup hingga akhirnya dinonaktifkan pada tahun 1980-an.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement