REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Waduk Sindangheula di Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Provinsi Banten akan dipercepat menjadi tahun 2015 dari semula tahun 2016.
"Kami mendapat informasi dari pusat bahwa 'groundbreaking' Waduk Sindangheula dipercepat menjadi tahun ini. Sebelumnya peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo direncanakan pada Juli 2016 mendatang," kata Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten Siti Ma'ani Nina di Serang, Rabu.
Dari informasi yang diperoleh, kata Nina, percepatan 'groundbreaking' karena Sindangheula dianggap lebih siap dibanding rencana pembangunan waduk-waduk di daerah lainnya.
"Progres waduk Sindangheula di Banten ini dianggap cukup baik. Sementara waduk di daerah lain yang awalnya akan lebih dulu di 'groundbreaking' masih butuh persiapan, sehingga anggaran digeser untuk Waduk Sindangheula," kata Nina.
Menurut Nina, peletakan batu pertama pembangunan Waduk Sindangheula diperkirakan akan dilaksanakan pada Bulan September 2015. Sementara peletakan batu pertama pembangunan Waduk Karian di Kabupaten Lebak akan dilaksanakan pada Juli 2015.
"Rencananya oleh Pak Presiden peletakan batu pertamanya, tapi pelaksanaannya tidak berbarengan antara Juli dan September," kata Nina.
Rencana pembangunan bendungan Sindangheula meliputi tiga kelurahan/desa, yaitu Desa Sindangheula (37,1 ha), Desa Pancanegara (89,27 ha) Kabupaten Serang, dan Kelurahan Sayar (33 ha) Kota Serang dengan luas genangan 154 hektare. Pada tahap awal (tahun 2015) Pemprov Banten mengucurkan anggaran sekitar Rp 82 miliar untuk pembebasan lahan.
Dengan demikian, pada tahun ini ada dua pembangunan waduk di Banten yang rencanya akan dilakukan 'grounbreaking' oleh Presiden Joko Widodo, yakni Sindangheula di Kabupaten Serang dan Waduk Karian di Kabupaten Lebak.
"Kalau Waduk Karian memang sejak awal direncanakan pada Juli 2015 ini, dan sudah ada kepastian dari pusat," katanya.