REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jumlah pemudik dari Bali saat hari puncak lebaran di Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang, diperkirakan mencapai 137.000 orang per hari. Jumlah itu lebih besar dibandingkan jumlah pemudik dari Pelabuhan Merak-Bakahuni.
"Angka itu sudah meningkat delapan persen dari tahun lalu," kata Dirut PT ASDP, Danang S Baskoro, Rabu (24/6).
Hal itu dikemukakan Danang dalam sosialisasi kegiatan mudik lebaran 1436 H. Danang menjelaskan, peningkatan juga terjadi pada jumlah R2 mencapai 31.666 kendaraan dan R4 mencapai 12.000 kendaraan.
Penjelasan disampaikan Danang bersama pejabat di lingkungan ASDP dan pejabat operasional di lingkungan ASDP Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. Menurut Danang, kendati pun penduduk Bali sangat kecil dibandingkan penduduk Pulau Jawa, namun jumlah pemudiknya terbesar di Indonesia.
Hari puncak mudik lebaran diperkirakan berlangsung pada H-3 sampai H-1. Pada hari itu sebut Danang, sudah dipastikan akan terjadi antrean yang panjang, terutamaa pada malam hari. "Itu karena pemudik kebanyakan memilih menyeberang pada malam hari, sehingga kedatangan mereka seperti air bah dan akhirnya terjadi antrean panjang," kata Danang.
ASDP kata Danang, akan mengurai pemudik agar tidak semuanya memilih menyeberang pada malam hari. Kebijakan yang diambil jelas Danang yakni memberlakukan sistem dua tarif. tarif malam besarnya dua kali lipat dari tarif siang yang berlaku normal.
"Tapi ini hanya untuk kendaraan R2 dan R4 pribadi saja. Untuk truk dan bus, serta angkutan umum lainnya berlaku tarif normal," katanya.