Rabu 24 Jun 2015 14:22 WIB

PT TransJakarta Segera Gandeng Kopaja

Rep: C11/ Red: Erik Purnama Putra
Bus Kopaja masuk jalur busway dengan menaikan penumpang sembarangan di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (7/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bus Kopaja masuk jalur busway dengan menaikan penumpang sembarangan di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) segera menggandeng Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) sebagai operator. Nantinya Kopaja akan dibayarkan dengan sistem rupiah per kilometer.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Kopaja Nanang Basuki untuk membahas integrasi Kopaja dengan Transjakarta di Balai Kota pada Rabu (24/6). Dalam pertemuan itu hadir pula Direktur Utama TransJakarta Antonius Kosasih dan Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Pargaulan Butar-Butar.

"Kopaja akan bekerjasama dengan Transjakarta. Kita akan dibayar rupiah per kilometer. Nanti difungsikannya untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat," kata Nanang.

Dengan begitu, kata dia, masyarakat akan dimudahkan dengan adanya angkutan Kopaja yang masuk ke pemukiman warga. Kopaja pun akan masuk ke dalam jalur busway dengan pembayaran yang terjangkau untuk warga.

Warga hanya perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp 3.500. Sementara untuk pembayaran sistem rupiah per kilometer memang belum dapat dipastikan harga kesepakatan bersama.

Dengan kerjasama itu, terdapat beberapa perjanjian yang dikeluarkan PT TransJakarta kepada Kopaja. Diantaranya, pngemudi Kopaja nantinya tidak boleh lagi mengemudi dengan ugal-ugalan. "Kopaja harus memenuhi standar tertentu, kendaraan maupun pengemudinya. Bus harus ber-AC, pintu ada sensor supaya orang nggak kejepit, pengemudi karena sudah digaji dia harus bersertifikasi," papar Nanang.

Untuk sementara ini memang belum semua Kopaja akan mengalami peremajaan bus. Sampai dua bulan ke depan, Nanang menargetkan 300 bus sudah terintegrasi dengan Transjakarta. "Secara bertahap akan ada peremajaan akan diganti dengan bus yang baru ini. Sementara (bus) tetap ada. Cuma kalau sudah peremajaan secara bertahap hilang," kata Nanang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement