Selasa 23 Jun 2015 16:18 WIB

'Waktu Terjadi Tsunami tidak Bisa Diketahui'

tsunami/ilustrasi
tsunami/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Peneliti geofisika kelautan Institut de Physque du Globe de Paris (IPGP) Prof Satish Singh mengemukakan, tidak ada seorang pun dapat mengetahui gempa dan gelombang tsunami yang akan terjadi pada suatu wilayah.

"Hingga saat ini belum ada satu alat dan teknologi yang dapat digunakan untuk mengetahui waktu terjadi tsunami yang dapat dipelajari hanya potensi," kata dia di Padang, Selasa (23/6).

Ia menyampaikan hal itu di kapal riset milik Schmidt Ocean Institute dari Amerika Serikat dengan merek dinding Falkor, yang baru saja menyelesaikan ekspedisi penelitian Mentawai Gap-Tsunami Earthquake Risk Assesmen (MEGA-TERA) atau risiko gempa dan tsunami di perairan laut Mentawai.

Menurut dia, di kawasan patahan Mentawai atau Mentawai Gap memang ditemukan patahan aktif baik pada lempeng yang tersubduksi maupun lempeng di atasnya.

"Mentawai Gap adalah daerah geologi aktif zona subduksi Sumatra-Andaman yang belum pernah mengalami gempa besar dalam 200 tahun terakhir," ujar dia.

Hasil temuan dari ekspedisi ini akan memberi pemahaman yang lebih baik kepada peneliti untuk mengetahui penyebab alamiah tsunami sehingga dapat menentukan langkah yang tepat dalam melakukan mitigasi bencana.

Akan tetapi dia menegaskan hingga saat ini tidak ada yang dapat memastikan kapan tsunami akan terjadi karena tidak dapat diketahui. Singh mengatakan penelitian MEGA-TERA hanya menargetkan bentuk pemetaan yang tepat dari zona tumbukan antarlempeng di sisi barat Sumatra dan kepulauan Mentawai.

"Penelitian ini muncul berkaca pada dahsyatnya dampak gempa dan tsunami yang terjadi pada 2004 di Aceh dan 2010 di Mentawai", ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement