Senin 22 Jun 2015 22:01 WIB

Ini Sinetron dengan Nilai Terendah dari KPI

Rep: c14/ Red: Hazliansyah
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melakukan Survei Indeks Kualitas Program Televisi per Maret-April 2015. Penelitian dilakukan dengan bekerja sama dengan sembilan universitas negeri di sembilan kota besar Indonesia.

Hasilnya, KPI meminta semua lembaga penyiaran untuk mengevaluasi program variety show dan sinetron yang disiarkan.

Ketua KPI Pusat Judhariksawan menuturkan, tiga sampel sinetron yang dipilih dalam survei ini dinilai tidak berkualitas oleh para responden. Sinetron-sinetron itu, yakni “Mak Ijah Pengen ke Mekah” (SCTV), “7 Manusia Harimau” (RCTI), dan “Sinema Pintu Tobat” (Indosiar).

Ketiganya mendapatkan indeks yang jauh di bawah standar KPI, yakni masing-masing 2,97; 2,20; dan 2,90. Adapun standar minimal yang diberikan KPI, yakni indeks sebesar 4,00. Kategori sinetron dipilih dengan pertimbangan banyaknya aduan dari masyarakat.

Judhariksawan menuturkan, sinetron “7 Manusia Harimau” dan “Mak Ijah Pengen ke Mekah” paling banyak mendapatkan pengaduan, yaitu sebanyak 121 dan 73 pengaduan.

Dalam survei ini, aspek-aspek yang menjadi fokus, antara lain mengenai relevansi cerita dan pembentukan watak jati diri bangsa. Demikian pula aspek penghormatan terhadap keberagaman masyarakat, norma sosial, dan tampilan nonseksual/nonkekerasan.

"KPI tidak akan membiarkan masyarakat dicekoki dengan tayangan-tayangan yang justru tidak memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas kepribadian bangsa," tegas Judhariksawan, Senin (22/6).

Total responden untuk survei ini adalah 810 orang. Dengan tingkat pendidikan minimal SMA dan rentang usia paling banyak 21-30 tahun. Judhariksawan menegaskan, mereka adalah para pemirsa ahli yang dipandang mengetahui dan bisa menilai program siaran televisi.

Profesi mereka pun beragam, mulai dari ibu rumah tangga, pendidik, aktivis sosial, hingga tokoh masyarakat setempat. Survei ini, lanjut Judhariksawan, juga tidak dimaksudkan untuk mengukur rating jumlah penonton, melainkan semata-mata menyoroti kualitas program siaran.

Survei ini menelaah 15 stasiun televisi nasional. Totalnya, tidak kurang dari sembilan ribu program siaran per bulan. Maka, kata Judhariksawan, KPI mengambil 45 program siaran televisi sebagai sampel. Ini agar didapat margin of error sekitar 13,8 persen dan tingkat reliabilitas 95 persen. Ada sembilan kategori siaran, yakni sinetron, variety show, berita, talk show, religi, budaya, infotainment, komedi, dan anak-anak.

Kendati demikian, hanya tiga kategori pertama yang dipaparkan pada hari ini (22/6) di Kantor KPI, Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement