Senin 22 Jun 2015 13:59 WIB

Ini Peran Pertamina Dalam Kasus Pengadaan BBM PLN 2010

Rep: C32/ Red: Djibril Muhammad
   Mantan menteri BUMN Dahlan Iskan menaiki kendaraannya setelah diperiksa selama 7 jam oleh penyidik Kejaksaan Agung di Gedung Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (17/6).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Mantan menteri BUMN Dahlan Iskan menaiki kendaraannya setelah diperiksa selama 7 jam oleh penyidik Kejaksaan Agung di Gedung Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (17/6). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Dahlan Iskan, Yusril Ihza Mahendra menyatakan sesuai apa yang diutarakan Dahlan, PLN memang membeli BBM kepada PT. Pertamina Persero. Pembelian tersebut dengan harga yang mahal dari harga pasaran saat pengadaan BBM high speed diesel pada PLN 2010.

"PLN telah berulang kali minta Pertamina untuk menyesuaikan harga jual, namun tidak pernah ditanggapi," kata Yusril dalam pernyataan tertulisnya yang diterima ROL, Senin (22/6).

Lebih lanjut ia menjelaskan, Pertamina memang punya keunggulan karena membeli BBM tersebut yang disalurkan melalui jetty Pertamina. Mengingat, kata dia, PLN sendiri tidak punya jetty untuk menyalurkan BBM tersebut kecuali ke beberapa tempat.

Selanjutnya, Yusril mengatakan pada 2010 PLN berinisiatif untuk membuka tender pengadaan BBM di daerah-daerah yang PLN tidak menggunakan jetty Pertamina. "Daerah itu di Medan, Semarang, dan Jakarta," tutur Yusril.

Terkait dengan hal tersebut, menurutnya jumlah yang ditenderkan senilai 2 juta ton yang dibagi ke dalam 5 tender pengadaan. Lalu ia melanjutkan, sedangkan yang 7 juta ton tetap dibeli langsung tanpa tender ke Pertamina.

Adapun juga menurutnya, tender tersebut terbuka untuk produsen BBM dalam negeri maupun asing dengan syarat jika tender dimenangkan pihak asing. Maka, kata dia, harga terendah yg dimenangkan asing harus ditawarkan kepada produsen dalam negeri untuk menentukan apakah beminat dan sanggup mensuplai dengan harga tersebut.

"Dalam tender ternyata Pertamina juga ikut dan memenangkan 1 tender dengan harga penawaran yg lebih rendah dari harga jual Pertamina kepada PLN selama ini. Sementara empat tender dimenangkan oleh Shell," ungkap Yusril.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement