Senin 22 Jun 2015 13:05 WIB

Presiden Jokowi Minta Kawasan Nelayan Kumuh Direvitalisasi

Seorang nelayan memperbaiki kapalnya di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa(7/4).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang nelayan memperbaiki kapalnya di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa(7/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Muljono menyampaikan Presiden Joko Widodo menginginkan merevitalisasi sejumlah kawasan nelayan yang kumuh.

"Tadi PU dipanggil karena Presiden punya ide untuk merevitalisasi kawasan nelayan yang kumuh, supaya bisa lebih rapih," ujar Menteri Basuki di kompleks istana negara, Jakarta, Senin (22/6).

Untuk itu Presiden Jokowi juga menugaskan Kementerian PUPR dapat memilih tidak lebih dari 10 kawasan nelayan kumuh diseluruh Indonesia sebagai proyek percontohan. "Dari 10 kawasan nelayan kumuh yang dimaksud presiden, diantaranya di kawasan Belawan, Lamongan dan Tegal," ucap Basuki.

Menurut Basuki, ide merevitalisasi kawasan nelayan kumuh itu seperti yang dia lihat di Brunei Darussalam untuk dapat membuat kota air. "Untuk itu, Presiden meminta agar kawasan nelayan kumuh itu dapat dibentuk sebagai kota air, tapi diharapkan tidak mahal," imbuhnya.

Namun, ini masih ide dasar. Sehingga belum bisa memprediksi berapa jumlah investasi yang dibutuhkan untuk merevitalisasi kawasan nelayan kumuh tersebut. "Kita mendapatkan waktu dari presiden sesudah lebaran nanti, jadi masih belum ada prediksi anggarannya," ujar Basuki.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement