REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Satuan Manunggal Satu Atap (Samsat) Waduk Jatigede saat ini sedang mencari cara untuk memindahkan 40 ribu makam yang ada di Waduk Jatigede. Menurut Ketua Tim Samsat Jatigede, Deny Juanda, untuk memindahkan ribuan makam tersebut bukan hal yang mudah.
"Kami akan melihat lagi makam warga, saya akan cek lagi ga gampang mindahinnya. Beda dengan situs," ujar Deny kepada wartawan, Sabtu (20/6).
Deny mengatakan, memindahkan makam lebih sulit dari pada memindahkan situs. Karena, kalau makam ada jasadnya. Sementara situs, kadang hanya sebuah batu yang tak ada makamnya. Apalagi, makam itu lokasinya tersebar di area penggenangan Waduk Jatigede
"Mindahin jasad ribuan kan ambulance nya harus berapa? Wajar lah ada 40 ribu makam kan sejak berdirinya Sumedang," katanya.
Dikatakan Deny, yang Ia pertanyakan mengapa keberadaan ribuan makam tersebut baru muncul sekarang. Jadi, Ia sempat menegur ke Pemkab Sumedan yang melakukan pendataan. "Saya kan Ketua Samsat tugasnya haruanga nyari yang macet. Ini Sumedang nambah terus," katanta.
Sedangkan untuk pemindahan situs, kata dia, semuanya sudah beres. Jumlah situsnya ada 15. Lahan yang dibutuhkan untuk lokasi situs itu 3 sampai 4 hektare. Lahan tersebut, milik Pemprov Jabar.
"Kalau pemindahan situs sudah beres, tinggal berunding tata cara pemindahan makam perlu biaya," katanya.