Sabtu 20 Jun 2015 16:37 WIB

Kerap Ditangkap Saat Bertelur, Kepiting Terancam Punah

Seorang pengepul kepiting di Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto : Bambang Suseno/ANTARA)
Seorang pengepul kepiting di Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto : Bambang Suseno/ANTARA)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Kepala Bidang Sumber Daya Kelautan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau (DKP Kepri) Ediwan mengatakan kepiting tidak hanya terancam menjadi hewan laut yang langka, melainkan juga dapat punah.

"Populasi kepiting sejak dahulu hingga sekarang terganggu. Bahkan perkembangbiakan kepiting terhambat akibat perburuan kepiting yang sedang bertelur," ujarnya, Sabtu (20/6).

Ediwan mengatakan Kepri merupakan salah satu wilayah penghasil kepiting di Indonesia. Namun populasi kepiting di perairan Kepri tidak lagi banyak.

Sepanjang tahun justru berkurang karena penangkapan kepiting yang sedang bertelur dan perusakan lingkungan.

"Pemanfaatan kepiting cenderung meningkat tajam," katanya.

Menurut dia, penangkapan kepiting harus dengan cara yang beretika, tidak menangkap kepiting yang sedang bertelur. Penangkapan kepiting yang sedang bertelur menyebabkan perkembangbiakan kepiting terganggu.

"Menikmati kepiting yang bertelur itu seperti dijadikan gaya hidup, padahal rasanya kurang enak dan jumlah telur kepiting hanya sedikit," ujarnya.

Ediwan mendukung Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1/2015 yang melarang penangkapan kepiting yang bertelur. Penegakan peraturan ini dapat menyelamatkan populasi kepiting.

Nelayan tidak dilarang menangkap kepiting, melainkan dibatasi untuk tidak menangkap kepiting yang sedang bertelur. "Nelayan boleh menangkap kepiting yang tidak bertelur atau setelah bertelur," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement