REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Survei Populi Center, Nico Harjanto yakin bahwa Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle kabinet. Hanya ia tidak bisa memastikan kapan waktunya.
Ia menjelaskan indikasi bakal adanya reshuffle kabinet sangat terlihat, karena Presiden sudah meminta para menterinya mengirimkan laporan evaluasi sebanyak dua lembar.
"Arah ke sana sudah terang benderang, mereka disuruh kirim evaluasi dan menuliskan apa yang dijalankannya ke depan," jelasnya, dalam Diskusi Publik, di Jakarta, Sabtu, (20/6).
Nico menegaskan, kini reshuffle menjadi suatu kebutuhan. Maka entah sebelum atau sesudah lebaran, pasti akan dijalankan.
Ia melanjutkan selama ini kebanyakan menteri tak memiliki visi kementerian, melainkan hanya menjalankan program presiden. Jadi, kinerjanya harus diperhatikan, apalagi ini benar-benar terkait kebijakan masalah publik.
"Masih ada Kementerian yang belum menyelesaikan urusan internalnya. Misalnya di Mendikbud masih ada jabatan eselon yang kosong," tandasnya.