Kamis 18 Jun 2015 14:14 WIB

Presiden Gelar Rapat Bahas Sinabung dan Pengungsi Rohingya

Presiden Jokowi berbincang dengan calon kepala BIN, Sutiyoso.
Foto: Antara
Presiden Jokowi berbincang dengan calon kepala BIN, Sutiyoso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi dan sejumlah menteri menggelar rapat terbatas membahas penanganan pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung di Sumatra Utara dan penanganan pengungsi atau imigran di Aceh.

"Beberapa hal yang berkaitan dengan Sinabung, kita harus bereaksi cepat," kata Presiden Jokowi dalam rapat yang digelar di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (18/6). Hadir dalam rapat terbatas itu antara lain Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Mensos Kofifah Indar Parawansa dan Wamenlu AM Fachir.

Presiden menyebutkan Gunung Sinabung mengalami erupsi lagi sehingga warga harus kembali mengungsi ke tempat aman.

"Perlu pembangunan drainase di lokasi pengungsian dan pembangunan rumah baru selesai 130 dari 370 yang akan kita kerjakan," katanya.

Menurut Kepala Negara, pembangunan sarana yang dibutuhkan pengungsi perlu dipercepat sehingga para pengungsi bisa didorong untuk masuk ke lokasi relokasi. "Tetapi juga ada masalah lain di luar tempat tinggal yaitu pekerjaan, artinya perlu juga lahan pertanian untuk memberikan mereka pekerjaan yang baru seperti pekerjaan mereka di tempat lama," katanya.

Dalam kesempatan itu Presiden juga meminta laporan mengenai penanganan pengungsi Rohingya atau imigran yang ada di Aceh. Sebelumnya BPBD Kabupaten Karo Sumut mengungkapkan hingga Rabu (17/8), sebanyak 10.714 jiwa atau 2.882 kepala keluarga pengungsi akibat erupsi Sinabung ditempatkan di 10 lokasi penampungan di Kota Kabanjahe.

BPBD Kabupaten Karo bekerja sama dengan instansi lain harus harus mengevakuasi penduduk yang berada di radius tujuh km dari kawah Gunung Sinabung keluar dari kawasan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement