REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat sudah mulai diairi pada Agustus mendatang. Presiden Joko Widodo mengatakan, waduk harus segera beroperasi setelah pembangunannya tersendat puluhan tahun sejak era Presiden Soekarno.
"Waduk Jatigede akan memberi manfaat besar bagi warga Sumedang dan sekitarnya, serta warga Jawa Barat pada umumnya," kata Presiden seperti dituturkan Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki, Kamis (18/6).
Untuk mempercepat proses pembangunan waduk, Presiden Jokowi sudah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penanganan Dampak Sosial ke masyarakat Pembangunan Waduk Jatigede pada 2 Januari 2015. Melalui Perpres ini, Presiden berharap proses pemberian ganti rugi kepada warga bisa diselesaikan dengan baik demi kepentingan umum yang lebih besar.
Menurut Jokowi, kendala terbesar pembangunan Waduk Jatigede terletak pada masalah ganti rugi kepada ribuan KK dan mencari lahan pengganti seluas 1.300 hektar milik Perhutani. Waduk Jatigede nantinya akan menggenangi sekitar 28 desa.
Adapun pengerjaan fisik Waduk Jatigede saat ini, berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum, sudah mencapai 99,76 persen dan sesuai dengan target penyelesaian.
Berbicara terpisah, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pengairan Waduk Jatigede memang baru akan dilakukan pada 1 Agustus mendatang. Namun, pembayaran dana dampak sosial pada masyarakat akan dilakukan mulai 26 Juli.