REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Rex Patten (66 tahun), warga negara Selandia Baru ditemukan tewas di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Ahad (14/6) lalu. Diduga, korban yang tengah berlibur ke Sumbawa Barat mengalami serangan jantung yang mengakibatkan nyawanya hilang.

Kepala Bidang Humas RS Bhayangkara NTB, AKP I Wayan Redana menduga korban tewas karena sakit flu yang dideritanya sejak lama. Namun, dirinya membantah jika yang bersangkutan terindikasi terkena penyakit MERS-CoV.

"Dia tengah berlibur ke Sumbawa Barat. Sejak tahun 1973 sudah tinggal di Bali bersama istri dan anaknya," ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Kamis (18/6).

Menurutnya, jenazah korban pertama kali dibawa ke RSUD Sumbawa Barat dan dipindahkan ke RS Bhayangkara dengan pengawalan dari Polres Sumbawa Barat.

Dirinya menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih memeriksa jenazah. Namun, pihak keluarga enggan memberikan izin otopsi sehingga selanjutnya jenazah akan dibawah oleh keluarga.

Wayan, salah satu anak korban mengaku ayahnya mengalami serangan jantung saat berlibur di Sumbawa Barat selama satu hari. Kini, dirinya menuturkan akan membawa orang tuanya ke Bali untuk dikuburkan.

Patten merupakan mantan arsitektur yang sudah menetap di Bali sejak 1973.

Pujeroh, salah satu anak korban mengaku ayahnya merupakan orang baik. Ia mengaku sosok sang ayah merupakan atlet selancar yang sudah menjadi legenda. Keberadaannya di Sumbawa Barat pun tengah mencari lokasi-lokasi untuk berselancar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika