REPUBLIKA.CO.ID,BANYUWANGI -- Keluarga Hamidah, ibu kandung Engeline (8 tahun) memendam kekesalan mendalam terhadap ayah kandung Engeline, Rosidi.
Rosidi dinilai sebagai ayah yang tidak bertanggung jawab. Lantaran telah menelantarkan Engeline hingga bocah itu tewas dalam asuhan keluarga yang mengadopsinya.
Alih-alih menyesal telah menelantarkan Engeline, keluarga Hamidah menuding Rosidi memanfaatkan suasana berkabung untuk mencari keuntungan pribadi.
Kakak Hamidah, Poniman (37) menceritakan, ketika jenazah Engeline masih di Bali, Rosidi sempat meminta uang santunan Engeline dari Hamidah dengan alasan untuk membuat tahlilan di rumah kontrakannya.
Rosidi sendiri, menurut Poniman, saat ini statusnya sudah berpisah dengan Hamidah dan telah menikah lagi dengan perempuan lain di Bali. Menganggap Rosidi benar-benar beriktikad baik, menurut Poniman, Hamidah pun mengabulkan permintaan Rosidi.
Namun, Poniman melanjutkan, setelah keluarga Hamidah mengecek ke rumah kontrakannya, pada hari yang dijanjikan tidak ada acara tahlilan sama sekali. "Kakak saya sendiri, Amar, yang mengecek ke kontrakannya, ternyata enggak ada (tahlilan)," ujar Poniman.
Poniman mengenang, selama menikah dengan Hamidah, Rosidi memang kerap menunjukan sikap tidak peduli terhadap keluarga.
Ia mencontohkan, sebelumnya, Rosidi juga sempat meninggalkan Hamidah sendiri di rumah orang tua Hamidah di Banyuwangi setelah melahirkan anak pertama, Ina, yang kini berusia 10 tahun.
Kasus serupa, menurut Poniman, juga terjadi kembali ketika Hamidah melahirkan Aisyah, anak ketiga mereka, atau adik Engeline. Menurut Poniman, Rosidi juga meninggalkan Hamidah bersama bayi Aisyah di rumah mertuanya. Hingga kini, menurut Poniman, Ina dan Hamidah hidup bersama neneknya di Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Sebelumnya, Yatimah, adik Hamidah, menyampaikan, ketika melahirkan Engeline, Rosidi bahkan enggan mencari uang Rp 600 ribu untuk membayar biaya persalinan. Alih-alih memperjuangkan, Rosidi dengan mudah merelakan Engeline diadopsi keluarga Margrieth yang menyanggupi menutup biaya persalinan.
"Padahal, dia kan punya sepeda (motor). Kenapa enggak digadai atau dijual?" ujar Yatimah dengan nada kesal.