REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Intelijen Wawan Purwanto meminta Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) mendatang mampu mengatasi tantangan intelijen yang bersumber dari dalam negeri maupun asing. Seperti di persoalan perbatasan, terorisme, propaganda asing, serta persoalan ekonomi.

"Kepala BIN adalah jabatan yang sangat strategis. Salah satu tugas BIN adalah memberikan masukan kepada Presiden perihal persoalan epoleksusbud hankam (ekonomi, politik, sosial, budaya, serta pertahanan, dan keamanan)," kata Wawan Purwanto, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (17/6).

Menurut Wawan masukan dari BIN diharapkan membuat Presiden tidak keliru ketika akan membuat kebijakan. Dijelaskan Wawan, BIN adalah lembaga yang infrastruktur dan sistemnya sudah berjalan baik, ibarat roda menggigit yang berjalan sistematis.

Ia berpendapat, penunjukkan Sutiyoso sebagai calon kepala BIN karena melihat kepemimpinannya. DPR RI menjadwalkan, akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Kepala BIN, Sutiyoso, pada pekan depan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika