REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Enam mucikari prostitusi online dibekuk Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Mereka tertangkap tangan menawarkan perempuan untuk pelayanan seksual.
Direktur Reserse Kriminal Khusus, Kombes Pol Mudjiono mengatakan keenam mucikari ini biasa menjajakan para perempuan melalui media sosial. Tidak hanya media sosial, mereka juga melakukan penjualan melalui website.
"Mereka memasarkan sesuai grade. Ada banyak variasi, dari jenis perempuannya hingga kelas perempuannya. Ada kelas premium sama premium plus," ujarnya saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu (17/6).
Enam mucikari ini bukan dari satu jaringan. Namun, mereka memiliki modus yang sama. Melalui website mereka menjajakan perempuan.
Bermodal media sosial seperti facebook dan aplikasi chating wechat mucikari berhubungan dengan si pelanggan. Dalam komunikasi, antara mucikari dan pelanggan bernegoisasi masalah perempuan mana dan tarif.
Pelanggan memilih perempuan melalui gambar yang ada di website. Setelah menentukan pilihan, pelanggan bernegoisasi harga dengan mucikari.
Harga yang disepakati kemudian ditransfer setengahnya untuk DP. Jika DP sudah masuk ke rekening mucikari, pelanggan dan mucikari menentukan tanggal dan tempat pertemuan.
Setelah tanggal dan tempat disepakati, mereka bertemu dengan membawa perempuan pesanananya. Sisa uang dari kesepakatan tersebut diberikan ke perempuan tersebut usai melakukan transaksi seksual.
Selama dua pekan terakhir, enam mucikari ini ditangkap dari wilayah berbeda beda. Enam mucikari diamankan di daerah Mampang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Puluhan perempuan disebut Mudjiono binaan para mucikari ini. Setiap mucikari setidaknya mengelola dua puluh perempuan.