Rabu 17 Jun 2015 11:30 WIB

Jokowi Dijadwalkan Kunjungi Gaza

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Angga Indrawan
 Presiden RI Joko Widodo (tengah) didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kiri) dan KSAD TNI AD Jenderal Gatot Nurmanto, menaiki tank anoa di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Sumsel, Selasa (16/6).  (Antara/Nova Wahyudi)
Presiden RI Joko Widodo (tengah) didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kiri) dan KSAD TNI AD Jenderal Gatot Nurmanto, menaiki tank anoa di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Sumsel, Selasa (16/6). (Antara/Nova Wahyudi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengunjungi Gaza, Palestina. Jokowi akan berada di sana untuk meresmikan Rumah Sakit Indonesia.

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, seusai mendampingi Presiden menerima delegasi Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) di Istana Merdeka, Rabu (17/6), menjelaskan negara-negara di Timur Tengah memang menjadi prioritas kunjungan kenegaraan Presiden ke depan.

Hal ini setelah sejumlah pemimpin negara Timur Tengah hadir dalam Konferensi Asia Afrika yang digelar di Jakarta dan Bandung beberapa waktu lalu. Khusus bagi Palestina, lanjut Pratikno, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki kewajiban moral membantu negara yang tengah berkonflik tersebut.

"Bagi Presiden, yang menarik adalah ini kontribusi masyarakat, recehan yang dikumpulkan dari seluruh Indonesia, tanpa dana dari pemerintah," kata Pratikno.

Kementerian Luar Negeri, lanjut dia, saat ini tengah dalam proses untuk mengatur jadwal perjalanan Jokowi ke Palestina dan ke sejumlah negara-negara sahabat lainnya di Timur Tengah.

Berbicara terpisah, Ketua Presidium Mer-C Henry Hidayatullah menjelaskan, Rumah Sakit Indonesia di Gaza mulai dibangun sejak 3,5 tahun lalu. Menurutnya, rumah sakit yang terdiri dari dua lantai tersebut memiliki 100 tempat tidur serta dilengkapi dengan peralatan medis canggih seperti CT scan.

Rumah sakit ini dikhususkan untuk layanan traumatology dan bedah bagi korban konflik di Palestina. Pembangunan rumah sakit terbesar di Gaza ini menelan dana Rp 120 miliar yang seluruhnya berasal dari masyarakat Indonesia.

"Ini adalah hadiah dari masyarakat Indonesia untuk masyarakat Palestina," ucap Henry.

Melalui keterangan tertulis, Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, mengatakan Presiden meminta MER-C bersabar menunggu izin dari Pemerintah Mesir untuk memasuki Palestina melalui Rafah, demi menghindari ditolaknya rombongan yang dapat menjadi pemberitaan negatif.

Presiden, kata Teten, juga meminta Mer-C berhati-hati agar bantuan yang diberikan tidak terkesan diterima oleh salah satu lembaga yang anggotanya berafiliasi dengan salah satu faksi tertentu di Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement