Selasa 16 Jun 2015 22:40 WIB

Polisi Waspadai Penimbunan Gas 3 Kg Jelang Puasa

Gas 3 Kg
Gas 3 Kg

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Polres Cianjur, Jabar, akan melakukan monitoring dan penyelidikan jika terjadi kelangkaan gas 3 kilogram saat masuknya bulan Ramadan.

"Kepolisian tidak akan segan-segan menindak oknum yang menyalahgunakan barang bersubsidi tersebut," kata Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu, di Cianjur, Selasa (16/6).

Dia mnegungkapkan, dengan adanya penambahan gas bersubsidi saat Ramadan, disambut baik pihaknya karena selama ini, pihaknya khawatir kalau gas melon langka di pasaran dan menyebabkan harga menjadi mahal, diikuti kepanikan warga.

"Kalau pasokan gas melimpah, kami cukup tenang karena selama ini, jika terjadi kelangkaan, akan terjadi kepanikan dan pembelian besar-besaran. Mudah-mudahan kalau barang melimpah harga menjadi stabil," katanya.

Dia menuturkan, menjelang bulan puasa dan selama puasa, pihaknya akan melakukan pengawasan pendistribusian gas dan bekerja sama dengan warga serta rekan-rekan media.

"Ini tidak hanya dilakukan saat Ramadan tapi rutin dilakukan pada hari-hari biasa. Pengawasan yang dilakukan secara bersamaan ini untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan," katanya.

Menurut dia, adanya indikasi penimbunan membuat gas 3 kilogram menjadi langka di pasaran. Sehingga pihaknya mengimbau warga yang menemukan indikasi tersebut, agar segera melapor ke kantor polisi terdekat.

"Polres Cianjur siap membatu warga dan akan segera bertindak atau melakukan monitoring, jika mendapatkan laporan adanya penimbunan," katanya.

Sementara Kepala Bidang Elpiji DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Cianjur, Hj Dewi Kustiyah, mengatakan, pengguna gas 3 kilogram saat Ramadan biasanya mengalami lonjakan permintaan.

Sehingga alokasi akan ditambah sebanyak 10 persen atau sekitar 150.000 tabung dari kouta per bulan sebanyak 1,5 juta tabung."Mulai hari ini alokasi sudah ditambah. Setiap agen mendapatkannya secara merata," katanya.

Pihaknya menjamin dengan adanya penambahan kuota, tidak akan terjadi kelangkaan di pasaran dan harga akan stabil. Saa ini harga di tingkat eceran, tambah dia, dikisaran Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu per tabung.

"H-7 sebelum Labaran dan H+7 sesudah Lebaran, pasokan elpiji akan ditambah kembali karena akan terjadi peningkatan permintaan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement