REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menyebut belum terungkapnya teka-teki kematian Angeline bukan karena kinerja polisi, namun lebih kepada tidak kooperatifnya pihak-pihak yang diduga terkait dalam kasus tersebut. Dalam hal ini Erlinda menyebut satpam rumah serta keluarga angkat Angeline.
"Kami tidak melihat lambat atau tidak lambat tapi lebih pada tidak kooperatifnya pihak terkait dari mulai Agus, Margriet, dan keluarga yang bersangkutan," kata Erlinda kepada Republika Online (ROL), Senin (15/6).
Menurutnya wajar jika Polda Bali membutuhkan waktu mengusut tuntas kasus ini. Sebab kasus ini menyangkut banyak tindak pidana yang harus dikembangkan guna menemukan titik jelas.
Ia menyebut polisi pasti sudah bekerja secara profesional. Apalagi semua elemen dari mulai masyarakat, media, hingga pemerintah sama-sama menunggu kejelasan kasus ini.
Bahkan publik juga menduga kuat ada keterkaitan Margareth dalam pembunuhan anak angkatnya itu. Oleh karena itu polisi harus bekerja lebih giat lagi mengusut tuntas untuk menghindari kecurigaan publik.
"Kami mendorong Polda Bali khususnya untuk ungkap kasus secara gamblang dan dengan profesional," ujarnya.