Ahad 14 Jun 2015 15:17 WIB

PBNU Usulkan Hari Santri 22 Oktober

Rep: C08/ Red: Angga Indrawan
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj
Foto: pbnu
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj secara langsung mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar hari santri ditetapkan setiap tanggal 22 Oktober. Usulan disampaikan KH Said saat memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Nasional Ulama NU sekaligus Istiqhotsah mennyambut bulan suci Ramadhan di Masjid Istiqlal, Ahad (14/6).

"Kepada bapak Presiden secara langsung kami minta hari santri ditetapkan 22 Oktober," kata Kiyai Said. Acara juga hadiri oleh Presiden Jokowi, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, dan beberapa menteri kabinet kerja lainnya, serta pini sepuh PBNU.

Pada 22 Oktober 1945 lalu, kata dia, adalah sejarah bagi santri dan ulama ikut angkat senjata untuk mempertahankan kemerdekaan. Saat itu perlawanan para santri dan ulama terhadap sekutu dipimpin langsung oleh KH Hasjim Asy'ari, pendiri NU yang juga kakek dari Gus Dur.

Menurut dia, momentum perjuangan para santri dan ulama ini juga menjadi tonggak sejarah perjuangan bangsa mempertahankan kemerdekaan. "Puncaknya 10 November yang kita peringati sebagai hari pahlawan Nasional. Sementara 22 Oktober adalah langkah awal perjuangan harus kita peringati  sebagai hari santri seperti yang diwacanakan sekarang ini," ujar Kiyai Said.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement