Ahad 14 Jun 2015 09:53 WIB

Dubes Arab Saudi Sayangkan Krisis Yaman Berlangsung Lama

Rep: C26/ Red: Angga Indrawan
Aliansi Arab Saudi berupaya menggempur milisi Houthi di Pelabuhan Adrn, Yaman Selatan.
Foto: indianexpress
Aliansi Arab Saudi berupaya menggempur milisi Houthi di Pelabuhan Adrn, Yaman Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al Mubarak menyayangkan krisis stabilisasi yang terjadi di Yaman sudah sangat lama. Konflik ini sudah dimulai sejak mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, yang mengalami krisis yang sama sejak menjabat.

"Berkaitan isu yang terjadi di Yaman kita sangat menyayangkan stabilisasi yang dialami belum usai," kata Dubes Mustafa kepada Republika di Gedung Kedutaan Besar Arab Saudi, Kuningan, Jakarta Pusat, Jumat (12/6).

Ia menyebut konflik yang lama itu makin memanas dengan munculnya kelompok Houthi yang melakukan serangan -serangan. Serangan ini mengancam masyarakat sipil dan pemerintahan yang sah saat ini yakni di bawah Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi.

Bahkan hingga kini, ujarnya, konflik tersebut belum selesai. Kondisi yang kian mengancam membuat Presiden Hadi akhirnya keluar dari ibukota Yaman, Sanaa ke Aden. Menyadari semakin terancam Hadi kemudian menyelamatkan diri ke Arab. 

Menurutnya, melihat kondisi Yaman yang tidak stabil, Arab Saudi memberikan intervensi dan bantuan untuk mengembalikan pemerintahan yang sah kepada Presiden Hadi yang terdesak. Tak hanya sendirian, Arab Saudi juga dibantu negara-negara yang tergabung dalam Liga Arab untuk membantu Yaman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement