REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Polrestabes Makassar mengaharapkan agar ormas Islam tidak melakukan razia yang sebenarnya bukan tugas mereka.
"Semua kan sudah ada tupoksinya. Sekarang tinggal bagaimana ormas mensinergikan dengan pihak kepolisian agar kami menangani kegiatan negatif tersebut," ujar Kabag operasional Polrestabes Makassar AKP Abdul Aziz, Sabtu (13/6).
Menurut dia, saat ormas melakukan razia untuk mensterilkan minuman keras misalnya, ormas dipastikan tidak mampu mengamankan banyaknya minuman keras yang dijual. Sementara jika dikoordinasikan dengan polisi, maka pihak kepolisian bisa menyiapkan truk untuk mengangkut miras dalam jumlah besar.
Hal senada diungkapkan ketua persatuan hotel seluruh Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan Anggiat Sinaga. Dia razia yang dilakukan ormas kerap kali tidak masuk akal. Dia mengungkapkan, razia ormas ke hotel untuk mencari pasangan bukan suami istri dianggap tidak masuk akal. Pasalnya tidak mungkin mereka yang menginap di hotel membawa buku nikah.
"Jangankan di hotel kecil, di hotel besar juga kalu ada razia seperti ini pasti banyak didapat. Karena mereka datang ke Makassar tidak mungkin bawa kartu nikah," ungkap Anggiat.
Sementara untuk mengurangi minuman beralkohol di perhotelan, Anggiat menjelaskan, PHRI sudah mensosialisasikan hal tersebut kepada semua hotel. Agar hotel meniadakan miras selama bulan ramadhan.
"Kita juga usahakan setiap pegawai hotel berpakain rapih dalam menyambut bulan suci ini," kata dia.