Sabtu 13 Jun 2015 21:35 WIB

Menag Diminta Fokus Urusi Persoalan Umat

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Djibril Muhammad
Menag Lukman Hakim Saifuddin.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menag Lukman Hakim Saifuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR RI, Khatibul Umam Wiranu, menilai Menteri Agama (Menang) Lukman Hakim Saefudin terlalu sibuk mencari polularitas sehingga terkesan lupa pada tugas pokoknya mengurusi persoalan umat.

Menurut Umam, tugas pokok tersebut antara lain perbaikan kualitas pelayanan haji, peningkatan mutu pendidikan Islam, dan pembinaan kerukunan antar umat beragama. Menag dinilai lebih terbuai dengan pujian di media daripada membumikan program kerja yang digariskan presiden Jokowi.

"Saya melihat, Lukman sangat takut sekali di-reshuffle. Satu-satunya cara yang bisa dilakukannya adalah memanfaatkan media untuk cari popularitas. Sementara kinerjanya, sangat tidak memuaskan," kata Umam di Jakarta, Sabtu (13/6).

Fakta itu terbukti bila melihat kinerjanya dari sisi penggunaan APBN yang masih jauh dari memuaskan. Apalagi, Irjen Kemenag dan BPK mengakui banyaknya penyalahgunaan anggaran, terutama di Dirjen Pendidikan Islam (Pendis).

"Minggu lalu, Irjen Kemenag dan BPK RI melaporkan penyimpangan penggunaan anggaran Kemenag kepada komisi VIII. Hasilnya cukup membuat kami geleng-geleng kepala. Pada praktiknya, ada banyak bantuan sosial yang tidak melalui mekanisme yang sebenarnya. Misalnya, ada bantuan RKB yang dipotong oleh oknum kemenag,'' ujrnya.

Akibatnya, Kementerian Keuangan belakangan membuat aturan baru berupa perubahan akun Bansos di lingkungan Kemenag. Jika selama ini, Bansos menggunakan akun 57, sekarang Bansos harus menggunakan akun 52. Alasannya, untuk mengurangi kebocoran yang selama ini masih terjadi di Kemenag.

Semestinya, lanjut Umam, Menag lebih baik bekerja secara sungguh-sungguh. Tidak perlu membuat pernyataan yang kontroversial. Tidak juga takut di-reshuflle. Jika kerjanya bagus, Presiden Jokowi pasti akan mempertahankannya.

"Kalau mau membuat wacana kontroversial, sebaiknya belajarlah kepada Munawir Sadjali (Menagdi era Orde Baru). Walaupun banyak ditentang, konsepnya tentang waris membuat semua orang termotivasi untuk belajar. Selain itu, tujuan Munawir bukanlah mencari popularitas semua. Lebih jauh dari itu, dia memiliki agenda pencerahan umat,'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement