REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- DPD Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Gorontalo mewajibkan seluruh kadernya di daerah itu, untuk tahu membaca Alquran.
"Seluruh kader yang beragama Islam, harus tahu membaca Quran. Bahkan saya menggagas lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) antar kader se-Provinsi Gorontalo memperebutkan hadiah ibadah umroh, sebagai upaya meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan kader," ujar Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea, Sabtu (13/6).
Dia menegaskan hal tersebut dihadapan ribuan kader dan simpatisan partai Hanura pada kegiatan Halal bi Halal memasuki bulan suci ramadhan, yang digelar di Kabupaten Gorontalo Utara. Menurut dia, pengetahuan agama khususnya membaca Alquran harus dimiliki khususnya kader beragama Islam agar bisa menghindarkan dari kegiatan-kegiatan yang menyesatkan.
Bahkan untuk kader non_Muslim pun diwajibkan melakukan hal yang sama menurut keyakinannya, agar keimanan mereka tidak goyah sesuai ajaran yang dianut. Saat masih menjabat Wali Kota Gorontalo, Adhan mengaku berhasil mengajak 35.150 umat muslim yang belum bisa membaca Alquran untuk belajar mengaji.
Hal yang sama akan dilakukannya saat memimpin Hanura, sebagai peran partai politik dalam meningkatkan kualitas keimanan umat. "Jika di kabupaten-kabupaten kekurangan guru agama ataupun guru ngaji, maka pihaknya akan mendistribusikannya agar program tersebut berhasil," ujar Adhan.
Halal bi Halal yang dihadiri pengurus partai Hanura di tingkat Provinsi Gorontalo dan kabupaten dan kota tersebut, juga dihadiri Wakil Bupati Gorontalo Utara, Roni Imran serta ribuan masyarakat dan simpatisan partai tersebut.
Kegiatan tersebut diwarnai dengan pembagian 2 ribu paket sembako bagi sahabat Hanura yang ada di wilayah Kwandang dan sekitarnya.