Jumat 12 Jun 2015 21:10 WIB

Program Membaca Harus Didukung Fasilitas

Perpustakaan Keliling: Sejumlah siswa membaca buku perpustakaan keliling di SD Angkasa 3 komplek Husein, Kota Bandung, Jumat (27/2).
Foto: Republika/Septianjar Muharam
Perpustakaan Keliling: Sejumlah siswa membaca buku perpustakaan keliling di SD Angkasa 3 komplek Husein, Kota Bandung, Jumat (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang Eny Suhaeni menyatakan program membaca selama 10 menit yang diluncurkan Kemedikdasmen bagi anak didik, harus didukung dengan ketersediaan fasilitas.

"Bila tiap sekolah memiliki perpustakaan maka program itu dapat terlaksana dengan baik," katanya di Tangerang, Jumat (12/6).

Pernyataan itu sehubungan Kemendikdasmen RI meluncurkan wacana wajib membaca bagi siswa selama 10 menit di sekolah. Eny mengatakan pada masing-masing sekolah juga harus memiliki ketersediaan buku bacaan yang bermanfaat bagi anak didik.

Dia mengatakan bila kedua sarana pendukung itu yakni perpustakaan sekolah dan jumlah buku yang tersedia, maka optimistis berjalan lancar.

Menurut dia, pihaknya setuju dan menanggapi positif program Menteri Anis Baswedan itu asalkan pemerintah setempat menyediakan kedua sarana dan prasarana tersebut.

Pihaknya mengharapkan Pemkab Tangerang melalui Dinas Pendidikan setempat untuk dapat menyediakan buku yang layak dibaca oleh siswa dalam jumlah memadai.

Ia berharap rencana pembangunan perpustakaan daerah di tiap kecamatan harus secera diwujudkan karena sudah merupakan salah satu program unggulan Pemkab Tangerang yang peduli pendidikan.

"Jika ada perpustakaan dan dilengkapi buku yang cukup, jangankan 10 menit, maka anak didik malahan diwacanakan untuk wajib membaca 30 menit," katanya.

Dia menambahkan apalagi perpustaan daerah itu juga dilengkapi suasana nyaman dan memiliki penyejuk ruangan (AC) tentu menambah betah anak didik saat membaca.

Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Tangerang Zaenudin mengatakan program pembangunan perpustakaan tiap kecamatan sudah dimulai bertahap sejak awal 2015.

Zaenudin mengatakan pihaknya juga mendorong agar tiap sekolah memiliki perpustaan dengan koleksi buku yang lengkap, karena selama ini hanya dalam jumlah terbatas.

Pihaknya mengharapkan tiap sekolah terutama SMP dan SMA agar membuat perpustakaan dengan kondisi nyaman agar anak didik dapat betah ketika berada di dalam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement