REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan ingin segera membangun 12 rumah susun (rusun) terpadu di Jakarta. Untuk pembangunan Basuki memang ingin menyerahkannya kepada pengembang.
"Kalau bisa gak pake APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Kalau swasta bisa tahun ini groundbreaking," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Kamis (11/6).
Ahok melanjutkan apabila swasta tidak dapat melakukan pembangunan. Basuki juga akan menyerahkan pengerjaan tersebut kepada salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, PT Jakarta Propertindo dengan pemberian Penyertaan Modal Pemerintah (PMP).
"Kita pengen Jakpro. Kalau bisa tahun ini groundbreaking. Kalau gak bisa tahun depan kita (Pemprov) yang kerjakan," ujar Basuki.
Dengan pembangunan rusun terpadu, Ahok nantinya ingin warga yang berada di pemukiman liar dapat pindah. Terlebih lagi konsep rusun terpadu ini berbeda dengan yang lain, sebab rusun dibangun di atas pasar.
"Kita mau perbaikin pasar, terus pindahin orang yang di sungai-sungai, kan patokan kita kan gak mungkin kalo kita mau pindahin orang kalo gak ada rusun. Terus ada pasar, kalau ada rumah diatas, kan lebih hemat tanah," papar mantan politisi Gerindra ini.
Adapun lokasi 12 rusun terpadu yang akan dibangun itu, antara lain Pasar Rumput, Pasar Sunter, Pasar Minggu, Pasar Serdang, Pasar Blok G, Pasar Sindang, Pasar Sukapura, Pasar Jelambar Polri, Pasar Lontar Kebon Melati, Pasar Cempaka Putih, Pasar Jembatan Besi dan Pasar Grogol.